jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad tentang keheranannya dengan sikap guru honorer yang ngotot diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS), langsung direspon Ketua Dewan Pembina Forum Honorer Indonesia (FHI) Hasbi.
Hasbi menyayangkan pernyataan pejabat Eselon Satu tersebut karena tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
BACA JUGA: Program Wajib Belajar 12 Tahun Tak Maksimal, Ini Penyebabnya
“Pernyataan Dirjen Hamid sangat bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Memang kami akui saat ini kualitas guru di Indonesia baik guru PNS maupun non PNS masih jauh dari harapan masyarakat dan pemerintah. Tapi itu karena salah pemerintah juga,” tegas Hasbi kepada JPNN.com, Kamis (24/9).
Dia menyebutkan, pemerintah baru bisa meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi dan tunjangan fungsional, dan lain-lain. Tetapi belum mampu secara utuh melahirkan guru yang benar- benar profesional sesuai amanah UU Guru dan Dosen.
BACA JUGA: Mau Tingkatkan Mutu Pendidikan atau Tampung Tenaga Kerja
“Seharusnya Mendikbud fokus membenahi dan memperbaiki sistem peningkatan mutu pendidikan dan mutu guru baik itu PNS maupun non PNS dengan memaksimalkan pelatihan guru secara baik. Bukan hanya menghabiskan anggaran,” ucapnya.
Leih lanjut, menurut Hasbi, FHI menganggap Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, tidak seutuhnya memahami permasalahan guru honorer. Pasalnya, yang bersangkutan hanya melihat dari sisi kompetensi saja dan tidak melihat dari dari berbagai sisi, baik dari aspek kemanusiaan, kesejahteraan, status, kebutuhan guru secara nasional, politis, dan lain-lain.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Cegah Kecurangan, Pendaftaran Siswa Harus 100 Persen Online
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Terbaik di Indonesia Adalah Swasta, Terjelek Juga Swasta
Redaktur : Tim Redaksi