jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Forum Hononer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2-PGRI) Riyanto Agung Subekti meminta honorer K2 tidak terlena dengan janji manis yang digaungkan menjelang silaturahmi nasional.
Menurut dia, pengurus forum honorer K2 sudah berulang kali mendesain silatnas dengan Presiden Joko Widodo sembari melontarkan janji utopis.
BACA JUGA: Optimistis Bakal Menang di Jabar, Kiai Maruf Genjot Dukungan di Sukabumi
Yakni, embel-embel akan ada regulasi pengangkatan honorer K2 maupun nonkategori menjadi PNS.
“Honorer hanya dibutuhkan saat mau pilkada dan pilpres. Setelah itu bak permen karet, habis manis sepah dibuang," kata pria yang karib disapa Itong itu, Rabu (3/4).
BACA JUGA: Keluarga Prabowo di Sulut Lebih Sreg Dukung Jokowi-Maruf
SILAKAN DIBACA: Munir: Honorer K2 Seolah-olah Dipaksa Dukung Jokowi Pakai Iming-Iming PNS
Dia menambahkan, forum yang ngotot menggelar silatnas merupakan biang kerok perpecahan di antara honorer.
BACA JUGA: Munir: Honorer K2 Seolah-olah Dipaksa Dukung Jokowi Pakai Iming-Iming PNS
"Tidak usah saya sebutkan nama-nama mereka ke publik,” tegas Itong.
Itong semakin heran karena masih ada yang merengek kepada orang yang suka berbohong meski berkali-kali diberi janji yang tidak terbukti.
Dia mencontohkan Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) yang kini berganti menjadi Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I).
Menurut Itong, ketua umum PHK2I terang-terangan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI 2017.
"Kini mendukung capres yang sudah ingkar janji dengan Piagam Ki Hajar Dewantara yang diteken pada Pilpres 2014," ujar Itong. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Pimpinan Honorer K2 Ribut Sendiri, Prabowo atau Jokowi?
Redaktur : Tim Redaksi