jpnn.com, JAKARTA - Keputusan sejumlah Pengurus Pusat Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) mendukung Calon Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 menuai pro dan kontra.
Koordinator Honorer K2 Jawa Timur Munir Qu merasa heran dengan rencana deklarasi dukungan dalam silaturahmi nasional (silatnas) di Bandung.
BACA JUGA: Para Pimpinan Honorer K2 Ribut Sendiri, Prabowo atau Jokowi?
"Kemarin koar-koar bilang PHK2I netral, ujung-ujungnya memberikan dukungan politik juga. Bahkan seluruh honorer K2 seolah-olah dipaksa mendukung Jokowi dengan iming-iming akan diangkat PNS," kata Munir kepada JPNN, Rabu (3/4).
SILAKAN DIBACA: Para Pimpinan Honorer K2 Ribut Sendiri, Prabowo atau Jokowi?
BACA JUGA: Honorer K2 Pendukung Prabowo Ungkit Janji Jokowi di Pilpres 2014
Dia juga tidak habis pikir dengan pernyataan Koordinator Wilayah PHK2I Jawa Timur Eko Mardiono soal silatnas sebagai ajang terima kasih kepada Jokowi yang nantinya menerbitkan regulasi pengangkatan honorer K2 jadi PNS.
Menurut Munir, Eko tidak memahami arah perjuangan. Menurut dia, keppres dan menghidupkan kembali PP 56/2012 sudah hilang dari peredaran. Sebagai gantinya ialah revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN).
BACA JUGA: Itong Tuding Penggagas Silatnas Honorer K2 Sumber Kegaduhan
"Kok, dibawa ke mana-mana isunya? Paling utama sekarang, kan, penyerahan DIM (daftar inventarisasi masalah) revisi UU ASN yang muter-muter kaya gasing," ujar Munir.
Menurut Munir, Jokowi, menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak mau merevisi UU ASN sebelum semua PP turunannya dilaksanakan.
“Revisi UU ASN akan jalan jika rezimnya yang ganti," sambung Munir.
Sementara itu, Ketua Umum PROPAS (Pro Prabowo-Sandi) K2 Indonesia Bhimma mengatakan, Jokowi mau mengangkat seluruh honorer K2 menjadi PNS demi kepentingan politik.
"Kalau diangkat PNS, kami dengan senang hati menerima. Namun, nanti kami tetap coblos Prabowo-Sandi,” kata Bhimma. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Honorer K2 Tidak Lulus PPPK, Ini Tanggapan BKN
Redaktur : Tim Redaksi