Tahap awal manajemen bakal menerbitkan Rp 2 triliun. Dalam klausul yang telah ditetapkan perseroan tahap pertama ini kalau tidak ada perubahan skema akan dilakukan pada semester pertama tahun ini.
Sementara tahap berikutnya masih dalam tahap pematangan skenario. Baik itu mengenai potensi pasar dan kondisi lapangan lainnya. "Seluruh kemungkinan kami pertimbangkan. Karena bagaimana pun situasi market sangat menentukan,” tandasnya.
Guna memuluskan rencana itu, manajemen menunjuk lima penjamin emisi. Lima penjamin emisi itu antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT HSBC securities Indonesia, PT Standard Chartered Securities Indonesia, dan PT Victoria securities.
Rencananya, obligasi akan diterbitkan dengan tenor satu hingga tiga tahun. Di sisi lain hasil penerbitan obligasi itu akan dipakai untuk pendanaan pembiayaan baru. Karena itu, tenor yang ditawarkan menyesuaikan dengan pembiayaan yang disalurkan. Pembiayaan tahun ini klaim manajemen bakal semarak. Sementara sepanjang 2012, perseroan mematok pembiayaan sebesar Rp 22,3 triliun atau tumbuh 11,5 persen dibanding edisi 2011 dikisaran Rp 20 triliun.
Terpisah M. Noor Rachman, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) menyebut, pihaknya baru memproses permohonan PUB FIF. Karena baru masuk ke meja direksi itu, pihaknya belum bisa memberi keterangan lebih lanjut seputar rencana tersebut. "Rencana manajemen sudah disampaikan kepada Bapepam-LK. Kami sedang menelaahnya,” tukas Noor Rachman. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Butuh Investasi USD 97,1 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi