FIFA Dinilai Lembek Hadapi Indonesia

Kamis, 07 Februari 2013 – 21:39 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi Olahraga DPR, Dedi Gumelar menilai federasi sepakbola dunia (FIFA) sangat baik terhadap Indonesia. Soal sanksi, kata Dedi, FIFA sudah sering melontarkan ancaman. Tapi sampai hari ini, tak ada realisasinya.

"Saya katakan itu, bukan berarti saya mendorong-dorong Indonesia ditendang dari keanggotaan FIFA. Yang Ingin saya katakan, FIFA lembek juga," kata Dedi Gumelar,  saat jadi pembicara peluncuran buku "Bola Politik dan Politik Bola (Kemana Arah Tendangannya?)" karya pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (7/2). 

Beda halnya ketika FIFA berhadapan dengan negara-negara lainnya di dunia. Begitu pemerintahnya ikut campur, kata politisi PDI Perjuangan itu, FIFA langsung mengeksekusi sanksi.

"Mungkin FIFA berkeyakinan potensi sepakbola dari sisi bisnis di Indonesia sangat menggiurkan. Makanya, mereka bersikap lembek dan membiarkan pemerintah ikut campur," tegas Anggota Komisi X DPR itu.

Selain itu Dedi juga mengingatkan agar Menpora Roy Suryo, tidak hanya bermodalkan sekedar tahu persoalan lalu mencoba untuk menyelesaikan konflik persepakbolaan Indonesia.

"Tidak cukup hanya tahu persoalan lalu mencoba untuk menyelesaikannya. Keberanian politik dari seorang menteri juga sangat menentukan, sebab FIFA mendukung itu," kata Dedi.

Terakhir, dia juga meminta pemerintah melakukan verifikasi semua klub bola terutama dari kemampuan finansial. Apakah bonafiditasnya cukup untuk menyelenggarakan industri bola.

"Kalau para elitnya tenang hidup dari berbagai bisnis yang dimilikinya.  Tapi bagaimana dengan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan. Mereka kan hidup dari sepakbola," kata dia.

Dalam perspektif Islam, gaji itu harus dibayarkan sebelum keringatnya kering. "Saya membayangkan Bambang Pamungkas Cs setelah keringatnya kering dan basah lagi, kering lagi pun tak dibayar," imbuh Dedi. (fas/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Tour de Singkarak V Digelar Juni 2013

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler