jpnn.com - PELAN dan pasti, mafia-mafia sepak bola di organisasi induk FIFA terungkap. Terbaru, belasan petinggi dari federasi yang didirikan di Paris 21 Mei 1904 itu didakwa dalam kasus pemerasan, suap, penipuan dan pencucian uang yang diperkirakan melibatkan uang tak kurang dari Rp 2 triliun.
Namun banyak yang bertanya-tanya, dengan beragam kasus begitu lama, apakah sang presiden, Joseph 'Sepp' Blatter tak terlibat?
BACA JUGA: Sempat Kesulitan, Federer Lolos ke Babak Ketiga
Blatter sudah memimpin FIFA sejak 1998. Pria kelahiran Valais, Swiss 10 Maret 1936 ini bahkan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan (kongres FIFA) yang dijadwalkan mulai digelar Jumat (29/5) ini.
Bukan rahasia lagi, kiprah Blatter selama ini sering diwarnai protes dan unjuk rasa.
BACA JUGA: Ana Ivanovic Nyaris Disingkirkan Petenis Peringkat 103
Bahkan, November 2014 lalu, sebuah aksi bom asap di Zurich, ditujukan sebagai bentuk protes terhadap Blatter.
Di tengah banyaknya laporan dugaan korupsi di FIFA, Blatter masih 'aman'.
BACA JUGA: Memalukan! Halep Ditumbangkan Petenis Non Unggulan
Banyak media yang menyebut Blatter sebagai Pangeran Gelap Sepak Bola, Godfather, atau Don Blatterone, namun hingga kini belum ada penyelidikan yang pernah mengungkap bukti keterlibatan Blatter dalam korupsi.
Lantas bagaimana sikap atau respons Blatter dengan badai kasus terbaru ini?
Simak pernyataan resminya di bawah ini, yang dilansir dari situs resmi FIFA, Rabu (27/5). (adk/jpnn)
Pernyataan Sepp Blatter
Ini adalah waktu yang sulit untuk sepak bola, fans dan untuk FIFA sebagai organisasi. Kami memahami adanya kekecewaan besar, dan saya tahu bahwa peristiwa hari ini akan berdampak pada cara banyak orang melihat kami (FIFA).
Peristiwa ini sangat disayangkan. Namun kami menyambut tindakan dan investigasi otoritas AS dan Swiss, dan percaya bahwa itu akan membantu untuk memperkuat langkah-langkah yang telah diambil FIFA selama ini untuk membasmi setiap kesalahan dalam sepak bola.
Akan ada banyak yang frustrasi dengan perubahan, saya ingin menekankan tindakan yang telah kami ambil (memberantas korupsi) akan terus kami lakukan. Bahkan, tindakan yang diambil otoritas Swiss dan AS ditetapkan bersamaan dengan kami mengajukan berkas ke pihak berwenang Swiss akhir tahun lalu.
Biarkan saya membuatnya lebih jelas: kesalahan seperti itu tidak memiliki tempat dalam sepakbola dan kami akan memastikan bahwa mereka yang terlibat di dalamnya akan kami keluarkan dari permainan. Menyusul peristiwa ini, Komite Etika independen akan mengambil tindakan cepat dengan melarang orang-orang yang disebutkan oleh pihak berwenang, tidak lagi berkegiatan dengan sepak bola di tingkat nasional dan internasional. Tindakan ini berada di atas langkah yang sama bahwa FIFA telah mengambil alih tahun lalu untuk mengecualikan setiap anggota yang melanggar Kode Etik kami sendiri.
Kami akan terus bekerja sama dengan pihak yang berwenang dan kami akan bekerja keras dalam FIFA untuk membasmi kesalahan apapun, untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan memastikan sepak bola yang di seluruh dunia bebas dari kesalahan.
BACA ARTIKEL LAINNYA... FIFA Dihantam Kasus Pemerasan, Belasan Petinggi Terancam 20 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi