Filemon Buat Lagu Rap agar Pemuda Ambon Tak Keras Kepala dan Meremehkan Protokol Covid-19

Selasa, 10 November 2020 – 19:50 WIB
Filemon Sinmiasa yang menciptakan lagu Ghetto vs Covid. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komunitas Ambon Bergerak Filemon Sinmiasa bersama-sama dengan sejumlah rekan-rekannya menciptakan lagu bergenre rap berjudul Ghetto vs Covid.

Lagu itu berisikan ajakan kepada masyarakat untuk patuh protokol Covid-19. Dia menilai membuat lagu ini sebagai bentuk kritik kepada rakyat Ambon, terutama kaum pemuda, yang tak peduli dengan protokol kesehatan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Hari Ini Habib Rizieq Tiba di Indonesia, Ada Rencana Pemberian Uang untuk Jaksa Agung?

"Awal mula kami dari Komunitas Ambon Bergerak dan kelompok hiphop Ghetto melakukan pergerakan saat WFH. Lagu itu dibuat hanya dari rumah masing-masing dengan alat dari rumah masing-masing. Kami mau mengajak orang untuk patuh 3M, tetapi dengan cara lebih milenial yang dapat diterima kalangan yang lebih muda dan dewasa begitu," kata dia dalam webinar Memperingati Hari Pahlawan dengan Pahlawan Kemanusiaan Covid-19, Selasa (10/11).

Filemon menilai banyak pemuda Ambon keras kepala. Bahkan, kaum muda di Ambon tidak percaya akan virus Covid-19 itu yang tengah melanda seluruh negara dunia.

BACA JUGA: Pak Doni Bilang Kematian Akibat Covid-19 di Daerah Ini Masih Tinggi, Waspada

Karena itu, Filemon bersama temannya membuat musik untuk mengajak anak muda sekaligus memberikan edukasi.

"Jadi kami anak muda mengajak anak muda yang lain untuk tetap tinggal di rumah dengan 3M, itu kami lakukan dengan cara musik," jelas Filemon.

BACA JUGA: Ambon Perpanjang PSBB

Dalam lagu rap itu, Filemon dan rekannya menggunakan bahasa Ambon. Menurut Filemon, lirik dari lagu bermuatan edukasi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.

Dia juga menyarankan masyarakat Ambon tidak keluar rumah apabila urusan kurang mendesak.

"Dulu kondisi di Ambon masih banyak orang keras kepala dan tidak percaya virus ini tak ada. Mereka masih melakukan aktivitas. Puji Tuhan, setelah kegiatan ini banyak, jadi contoh untuk mereka ambil. Aktivitas mulailah berkurang," kata dia. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler