jpnn.com - MANILA - Badai Koppu telah melanda sebagian besar wilayah di Filipina. Hingga Senin (19/10) pagi, masih banyak warga desa, khususnya di daerah pertanian masih terjebak di rumah mereka, bertahan hidup di atas atap rumah seperti yang terjadi di Santa Rosa, sekitar dua perjalanan ke utara dari Manila.
Topan yang menghantam pada Minggu (18/10) itu membawa hujan lebat. Air sungai naik. Banjir pun tak terelakkan. Sejuah ini aparat berwenang melaporkan dua orang tewas dan sedikitnya 60.000 orang terisolasi.
BACA JUGA: Foto-foto Kehidupan Berbahaya Suku di Tepi Timur Laut Kalimantan Hebohkan Dunia
"Saya belum pernah melihat hal seperti ini. Ini banjir terburuk yang pernah lihat sepanjang hidup saya," ujar salah seorang petani di Santa Rosa, Reynaldo Ramos, seperti dilansir dari AFP, Senin (19/10).
Selain Santa Rosa, 70 desa lainnya juga kebanjiran. Pihak militer, dan tim relawan penyelamatan lokal mencoba untuk membantu musibah nasional ini.
BACA JUGA: Walah.. Mantan PM Inggris Ternyata Dukung Perang Irak
"Banjir meningkat cepat. Jalan raya semakin tak terlihat. Banyak warga masih bertahan di atas atap rumah mereka. Air sekarang terlalu dalam bahkan untuk truk militer besar. Kami harus menjangkau warga dengan perahu karet," kata seorang pejabat penyelamatan regional, Nigel Lontoc.
Lontoc mengatakan ribuan orang mungkin terdampar di desa-desa. "Masih terlalu dini untuk menentukan jumlah pasti," tandasnya. (adk/jpnn)
BACA JUGA: Alhamdulillah, Nasib Korban Bullying Itu Berubah Total, Ini Buktinya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan ASEAN Perjuangkan Ketahanan Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi