jpnn.com - KUALA LUMPUR – Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BidpuanKK) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Wirianingsih mengajak politisi perempuan di Asia Tenggara (ASEAN) untuk membawa isu keluarga ke dalam kebijakan politik.
“Setiap perempuan memiliki hak untuk berkontribusi dalam politik. Setiap perempuan pun berhak memperjuangkan isu ketahanan keluarga dalam kebijakan-kebijakan politik,” kata Wirianingsih saat menyampaikan pandangannya dalam ASEAN Conference on Women in Politics di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (17/10) kemarin.
BACA JUGA: Langka dan Menegangkan! Saat Dua Rusa Duel di Lapangan Golf
Menurut Wirianingsih, perempuan memiliki peran besar dalam memengaruhi suatu kebijakan. Oleh karena itu, perempuan tidak hanya berperan sebagai dirinya sendiri.
Di satu sisi, perempuan berperan sebagai istri dan ibu bagi keluarganya. Namun, pada sisi lainnya, perempuan juga anggota dari komunitas masyarakatnya.
BACA JUGA: Usai Bunuh Gajah Legendaris, Pemburu Nampang di Dunia Maya, Kini Ganti Diburu
“Perempuanlah yang memahami dengan baik kebutuhan dasar keluarganya. Kenaikan harga susu formula untuk anak-anak, atau rendahnya kualitas persalinan bagi ibu dari kalangan kurang mampu, siapa lagi yang berinisiatif memperjuangkannya kalau bukan dari perempuan,” ujarnya seperti dilansir dalam siaran pers Humas PKS diterima JPNN.com.
Pemerintah Indonesia, lanjut Wirianingsih, telah memiliki kebijakan yang berlandaskan kebutuhan perempuan. Diantaranya kebijakan cuti melahirkan serta program kota layak anak.
BACA JUGA: Pengungsi Afghanistan Ditembak Mati saat Masuk Bulgaria
Namun menurutnya, kebijakan-kebijakan tersebut perlu terus dikembangkan, terutama manajemen dan kualitasnya.
“Partai kami, PKS, memiliki perhatian besar atas isu ketahanan keluarga dalam kebijakan politik. Kami mengusung dua program andalan yaitu Rumah Keluarga Indonesia (RKI) dan Divisi Peningkatan Kapasitas Perempuan (PKP) sehingga perempuan tidak hanya cakap dalam memelihara keluarganya, tetapi juga andal dalam eksistensi sosialnya,” jelas Ibu dari 10 anak penghafal Al Quran tersebut.
Anggota DPR RI Periode 2009-2014 itu juga mengajak seluruh politisi perempuan ASEAN untuk memperjuangkan isu ketahanan keluarga di negaranya masing-masing. Oleh karena perempuan merupakan benteng utama keluarganya, yang mencetak generasi-generasi emas penerus bangsa.
“Kami berharap, melalui konferensi ini, terbangun perhatian besar atas pentingnya memperjuangkan isu ketahanan keluarga dalam perumusan kebijakan politik. Mari, kita bangun konektivitas politisi perempuan di Asia Tenggara untuk bersama-sama mengawal isu ini,” tutupnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Tahan Dengan Suara Bising Pesawat, Pria Ini Bikin Laporan 729 Kali dalam Setahun
Redaktur : Tim Redaksi