Filipina Gelar Referendum Wilayah Otonomi Khusus Muslim

Selasa, 22 Januari 2019 – 11:07 WIB
Warga memilih dalam referendum Bangsamoro. Foto: Anadolu

jpnn.com, MANILA - Sebuah proses penting berlangsung di Filipina bagian selatan kemarin (21/1). Atas restu Presiden Rodrigo Duterte, Commission on Elections (Comelec) menggelar referendum.

Ribuan warga ikut menentukan masa depan Bangsamoro Organic Law (BOL) yang akan menjadi landasan berdirinya wilayah otonomi khusus muslim di Filipina.

BACA JUGA: Wanita Asal Filipina Ditemukan Tewas di Bali

"Kami percaya rakyat akan mendukung kami," ujar Ketua Moro Islamic Liberation Front (MILF) Murad Ebrahim kepada CNN Philippines.

Dia optimistis wilayah otonomi khusus tersebut akan terwujud. Dengan demikian, masyarakat Bangsamoro akan punya kewenangan untuk mengelola anggaran, mengatur keamanan, dan menegakkan hukum sendiri. Tidak lagi bergantung kepada pemerintah pusat.

BACA JUGA: Filipina Kalah, Eriksson Ogah Makan Malam dengan Lippi

Kemarin referendum pertama BOL berlangsung di Basilan, Lanao del Sur, Maguindanao, Sulu, dan Tawi-Tawi. Juga di Cotabato City dan Isabela City.

Tempat pemungutan suara (TPS) tutup pukul 15.00 waktu setempat. Pemungutan suara di Cotabato City sempat tertunda sekitar 3 jam di 24 lokasi. Gara-garanya, sejumlah guru merasa terintimidasi oleh kedatangan pria-pria berseragam hijau.

BACA JUGA: Pukul Filipina, Tiongkok Tembus 16 Besar Piala Asia 2019

Dalam referendum itu, warga akan menentukan dukungannya terhadap lahirnya pemerintahan khusus Bangsamoro di pulau terbesar kedua Filipina tersebut. "Angka kehadiran pemilih dalam referendum kali ini berkisar 75 persen," terang Jubir Comelec kepada The Inquirer.

Paling cepat, hasil referendum akan diketahui Jumat (25/1). Prediksinya, kubu ya alias pendukung lahirnya Bangsamoro menang.

Referendum akan dilanjutkan dengan pemungutan suara kedua pada 6 Februari.Referendum dengan lingkup wilayah yang lebih kecil tersebut bakal berlangsung di Lanao del Norte (kecuali Iligan City), Aleosan, Carmen, Kabacan, Midsayap, Pikit, dan Pigkayawan.

"Ini adalah momen penting Bangsamoro," papar Rufa Cagoco-Guiam, pakar di Mindanao Peacebuilding Institute Foundation. Jika referendum berhasil melahirkan Bangsamoro, Duterte akan panen pujian. Dia akan disebut pemimpin yang toleran. (bil/c4/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Asia 2019: Korea Susah Payah Taklukkan Filipina


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler