jpnn.com, JAKARTA - Filipina melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 dengan mengizinkan anak-anak keluar rumah untuk dapat kembali ke taman, taman bermain, dan jalur pendakian di wilayah ibu kota dan beberapa provinsi lain setelah laju infeksi corona menurun.
Anak-anak berusia lima tahun ke atas, yang sebelumnya terkurung di dalam ruangan, juga akan diizinkan pergi ke lokasi wisata luar ruangan dan tempat makan, juga berolahraga tanpa kontak fisik di luar, kata juru bicara presiden, Harry Roque.
BACA JUGA: Timnas Bola Basket Indonesia Kalah dari Tim Muda Filipina
"Anak-anak harus diawasi oleh orang dewasa dan mematuhi standar minimum kesehatan masyarakat, seperti mengenakan masker wajah dan menjaga jarak," kata Roque dalam pernyataan pada Jumat.
Pandemi telah menghancurkan ekonomi Filipina dan memicu jutaan orang kehilangan pekerjaan, sehingga mendorong pembuat kebijakan untuk menyerukan pelonggaran tindakan penguncian untuk membantu meningkatkan pengeluaran domestik.
Tingkat infeksi COVID-19 telah turun dari puncaknya pada Maret dan April dengan semakin banyak orang yang divaksin. Tetapi, para pejabat mengatakan beberapa pembatasan harus dipertahankan di dalam dan di luar wilayah ibu kota mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh varian baru.
Sekolah-sekolah di negara itu tetap tutup, pertemuan sosial masih dibatasi, dan layanan transportasi umum beroperasi di bawah kapasitas.
BACA JUGA: Filipina Sudah Berkali-kali Protes, tetapi Tiongkok Tetap Seenaknya
Hingga 8 Juli, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Filipina mencapai 1,46 juta, sedangkan jumlah kematian mencapai lebih dari 25.700 jiwa.
Sementara itu, kasus telah turun menjadi sekitar 30.000 seminggu sejak Mei, kira-kira setengah dari hampir 60.000 dalam beberapa minggu pada Maret dan April, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Filipina.
Tidak seperti negara-negara tetangganya di Asia Tenggara, Filipina belum mendeteksi transmisi komunitas dari varian Delta yang sangat menular.
Sekitar 8,6 persen dari 110 juta penduduknya sejauh ini telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan 2,9 persen penduduk telah diimunisasi penuh.
Pihak berwenang telah memberikan lampu hijau untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas untuk divaksin, tetapi setelah kelompok prioritas lain telah selesai diinokulasi.
Redaktur & Reporter : Adil