Filipina Naik Peringkat, Yakin Modal Asing Tetap Masuk ke RI

Kamis, 05 Juli 2012 – 18:11 WIB

JAKARTA – Pemerintah menyambut baik baik prestasi Filipina yang memperoleh kenaikan peringkat menuju layak investasi (Investment grade). Pemberian peringkat ini, akan semakin memperkuat perekonomian kawasan Asia dan Indonesia.

“Kenaikan rating Filipina ini harusnya disyukuri, karena ekonomi kawasan Asia akan lebih kuat dan itu membantu sekali kerjasama Indonesia dengan Asia, maka jangan dianggap ini ancaman bagi kita tetapi peluang dalam memperkuat ekonomi kita,”ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty di Jakarta, Kamis (5/7).

Menurutnya, kenaikan peringkat negara tetangga ini tidak lantas menyurutkan arus modal asing (capital inflow) masuk ke Indonesia. Pasalnya, Indonesia memperoleh rating investment grade terlebih dahulu dan kapasitas domestik di Indonesia lebih besar sehingga capital inflow akan terus mengalir.

“Saya meyakini tetap ada capital inflow. Jadi tidak perlu khawatir kenaikan rating Filipina akan hambat itu (capital infow),”imbuhnya.

Pemerintah, sambung Anny, selalu optimis dengan menjaga pertumbuhan ekonomi, fiskal yang berkesinambungan, defisit anggaran, pembangunan infrastruktur melalui MP3EI maupun MP3KI, yang diyakini akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk meraih investment grade. Mengingat dari tiga lembaga peringkat internasional baru dua lembaga yang memberikan rating investment grade ke Indonesia.

“Jadi kita hanya perlu meyakinkan lembaga rating. Yang paling penting posisi yang saat ini ada tidak dinikmati negara lain tetapi dimanfatkan oleh Indonesia dalam mendorong sektor riilnya untuk bergerak, sehingga kemungkinan rating bisa naik tahun depan,”imbuhnya.

Kondisi ini disebutnya tidak terlepas dari keseriusan pemerintah dalam meningkatkan penyerapan anggaran khususnya pada belanja modal. Selain itu pemerintah terus mengantisipasi dampak krisis Eropa dengan baik.

“Pada semester dua ini harus didorong lebih cepat (penyerapan anggaran). Maka KL diyakini mengecek belanja modalnya. Kita minta KL melaporkan yang mengalami delay penyebabnya apa dan kemampuan menyerap di akhir tahun berapa persen jadi pemerintah bisa mencari solusinya,” pungkasnya. (naa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rel Mati Segera Dihidupkan Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler