jpnn.com - MANILA - Penduduk Filipina menembus angka 100 juta. Setidaknya, demikianlah fakta yang muncul seiring kelahiran bayi ke-100.000.000 di negara kepulauan tersebut kemarin pagi (27/7). Bayi perempuan itu lahir di salah satu rumah sakit pemerintah dan diberi nama Chonalyn.
Sebenarnya Chonalyn "atau Jennalyn menurut pelafalan media internasional" bukan satu-satunya bayi yang lahir sebagai bayi ke-100 juta. Selain putri pasangan Dailin Cabigayan dan Clemente Sentino itu, ada sekitar 99 bayi lain yang lahir pada hari yang sama. Pemerintah Filipina memberikan julukan bayi ke-100 juta kepada sekitar 100 penduduk barunya. Perwakilan pemerintah memberikan bingkisan khusus kepada Chonalyn.
BACA JUGA: Tak Aman, OSCE Batal Kunjungi Lokasi MH17
"Ini adalah peluang sekaligus tantangan. Peluang yang harus kami manfaatkan dengan baik dan tantangan yang harus kami hadapi dengan maksimal," ujar Juan Antonia Perez, direktur eksekutif Komisi Penduduk Filipina. Pemerintah akan terus memantau pertumbuhan dan perkembangan angkatan bayi ke-100 juta tersebut. Itu merupakan salah satu cara untuk memantau kesejahteraan penduduk.
Perez mengatakan, pertambahan jumlah penduduk akan membuat jumlah angkatan kerja meningkat. Dengan demikian, ada banyak tenaga kerja yang siap diserap untuk menunjang pembangunan Filipina. Tapi, populasi yang besar akan menghadirkan berbagai masalah ekonomi dan sosial bagi pemerintah. Salah satunya, kemiskinan yang masih terus diperangi Filipina.
"Pemerintah harus bisa memberikan jaminan kesejahteraan bagi keluarga-keluarga miskin sekaligus membatasi jumlah anak mereka. Paling tidak, dua anak saja," terang Perez. Saat ini, lanjut dia, sekitar 25 persen penduduk Filipina hidup dalam kemiskinan. Karena itu, pemerintah harus menemukan formula guna menekan angka kelahiran. Saat ini rata-rata keluarga Filipina memiliki tiga anak. (AFP/hep/c10/na)
BACA JUGA: Penerbangan Dinilai Teraman meski Telan 760 Korban Jiwa
BACA JUGA: Data Kotak Hitam Perkuat Teori MH17 Ditembak Misil
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragedi MH17 Bikin Ribuan Pramugari-Pramugara MAS Shock
Redaktur : Tim Redaksi