Film Belajar, Nyanyi Enjoy

Minggu, 28 Oktober 2012 – 05:56 WIB
AKTING Elyzia Mulachela, 17, sebagai Luhde di film Perahu Kertas menarik perhatian. Gaya dan aksennya ketika memerankan perempuan Bali sangat pas. Sebagian besar orang baru mengenalnya ketika melihat film besutan Hanung Bramantyo tersebut. Padahal, sebelumnya, dia menjadi penyanyi.

Kulitnya sawo matang. Rambut hitam panjangnya dicepol. Logatnya saat mengucapkan bahasa Bali begitu fasih. Gesturnya juga kalem dan lemah lembut. Semua itu terlihat semakin lengkap saat dia mengenakan kebaya dan kain khas Bali. ’’Saya juga bingung. Waktu lihat filmnya, kok saya kelihatan kayak orang Bali banget,’’ ujar gadis manis yang akrab disapa Cipi itu di sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan.

Padahal, Cipi bukan keturunan Bali. ’’Malah, saya keturunan Arab. Tapi, di situ malah (film Perahu Kertas, Red) nggak kelihatan Arabnya,’’ katanya, lalu tersenyum. Mamanya adalah keturunan Arab-Jakarta dan papanya Arab-Lombok.

Cipi lahir di Jakarta, 14 September 1995. Meski lahir di ibu kota, dia justru besar di Lombok. Papanya bekerja di sana sehingga dia dan keluarganya pindah ke Lombok. ’’Itu mungkin ya yang bikin saya semakin kelihatan seperti orang Bali waktu mainin Luhde. Kalau logat, saya masih bisa. Kalau bahasa (Bali), saya belajar,’’ terangnya.

Di Lombok, siswa kelas III SMA Percik tersebut sering mengikuti kompetisi menyanyi. Sejak kecil, dia memang suka menyanyi. Dia lantas mengikuti les vokal. Melihat bakat dan kemauan putrinya di bidang tarik suara, orang tuanya menawarkan dia untuk pindah lagi ke Jakarta.

’’Waktu kelas II SMP, saya pindah ke Jakarta. Sebab, keluarga besar mama kan di sini. Kami juga punya rumah di sini. Kata mama, kalau memang berkeinginan jadi penyanyi, lebih baik saya pindah ke Jakarta supaya lebih berkembang,’’ papar Cipi.

Di Jakarta Cipi kembali menekuni les vokal di Elfa's Secioria. Sejak kelas IV SD, dia berlatih vokal secara tekun. Tidak heran kalau sekarang kemampuan menyanyinya meningkat. Dia memiliki suara sopran dan gemar menyanyikan lagu-lagu sulit, seperti lagu-lagu Mariah Carey. Saat duduk di bangku kelas I SMA, dia bertemu seorang produser.

’’Produser itu mau bikin label dan saya melakukan audisi. Lalu, saya ditawari masuk ke labelnya. Sebenarnya, saya sudah ngeluarin single,’’ jelasnya. Single yang berjudul Cinta yang Tak Mungkin tersebut masuk dalam album OST Perahu Kertas. ’’Setelah lolos casting, Kak Zaskia dengerin single itu. Ceritanya nyambung. Akhirnya, lagu tersebut dimasukkan ke album juga,’’ imbuhnya.

Cipi adalah pemain Perahu Kertas yang dipilih Zaskia Adya Mecca, casting director sekaligus istri Hanung Bramantyo. Menurut cerita Cipi, pemeran Luhde-lah yang didapat paling lama. Zaskia sampai pergi ke Bali khusus untuk mencari pemeran Luhde yang cocok. ’’Tapi, nggak dapat-dapat. Akhirnya, dia tahu saya lewat foto. Saya diundang, di-casting. Luhde pun jatuh ke saya,’’ jelasnya.

Menurut dia, Zaskia baru tahu bahwa Cipi adalah seorang penyanyi setelah lolos casting. Di dunia akting, itu adalah benar-benar yang pertama untuk Cipi. Dia beruntung karena akting pertamanya langsung diarahkan sutradara ternama dan bermain dalam film yang skenarionya ditulis Dewi ”Dee” Lestari. ’’Saya awalnya bingung waktu hari pertama syuting. Tapi, pemain lain baik-baik. Semua ngajarin saya. Kak Reza dan Om Tio juga,’’ terangnya.

Cipi mengungkapkan sangat bangga karena bisa menjadi bagian dari film tersebut. Meski, orang lebih dulu mengenal dia sebagai pemain film, tidak sebagai penyanyi. ’’Nggak apa-apa. Kalau film, saya masih harus banyak belajar. Kalau nyanyi, saya sudah enjoy,’’ ungkapnya. (jan/c12/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balik Lagi demi Matahari

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler