Film Da'wah, dari Indonesia Menuju Roma untuk Dunia

Sabtu, 04 November 2017 – 15:45 WIB
Salah satu potongan gambar dalam film Da'wah yang disutradarai Italo Spinelli. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Film berjudul Da'wah yang menggambarkan kehidupan umat Islam di Indonesia yang penuh kedamaian dan toleransi akan diputar dan menjadi didiskusikan pada Rome Film Festival, Sabtu (4/11). Rome Film Festival berlangsung mulai 26 Oktober hingga 8 November. 

Akan ada acara penghargaan khusus yang dihadiri pada pimpinan komite dan komunitas film dengan tamu istimewa tokoh perfilman ternama Bernando Bertolucci. Sineas kelahiran Italia itu pernah membesut film yang panen penghargaan seperti The Last Emperor, The Dreamers dan The Last Tango in Paris. 

BACA JUGA: Kuatkan Eco Culture Tourism agar Jogja Jadi Kota Batik Dunia

Film Da'wah adalah diproduksi oleh Kaia Film Indonesia. Sedangkan sutradaranya adalah Italo Spinelli, warga Italia yang beragama Katolik.

Ide Spinellii membesut Da’wah muncul ketika berkunjung ke luar negeri dan jatuh cinta pada Indonesia. Ternyata, Islam di Indonesia tidak seperti stereotip yang gambaran negara-negara Barat tentang agama yang penuh teror, kekerasan dan menebar kebencian.

BACA JUGA: Menpar Arief Yahya: Terima Kasih GenPI-GenWI, Terus Gasss...

Spinelli justru melihat Islam di Indonesia sebagai gambaran nyata rahmatan lil alamin atau kebaikan bagi alam semesta dari. Hingga akhirnya Spinelli mengangkat kehidupan di Pondok Pesantren Dalwa di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur. 

BACA JUGA: Manado Skyline Tetempangan Hill Manjakan Pecinta Paralayang

Dengan dukungan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama (NU), Halal Lifestyle Center, Pemkab Pasuruan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Spinelli membuat film dokumenter berdurasi 60 menit itu.

Bertindak sebagai eksekutif produser adalah mantan Wakil Menteri Pariwisata Sapta Nirwandar dan  Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Film itu akan menyentuh penonton dengan gambaran Islam yang sebenarnya dan nilai-nilai inspiratif.

Dalam film dokumenter itu Spinelli mengangkat kehidupan santri bernama Rafli, seorang remaja keturunan Jerman. Ada pula sososk M. Hasan Masduqi, Muhammad Shofi dan Ahmad Yazid dari Pasuruan. 

Spinelli yang juga direktur, pendiri dan pencipta festival Asiatica Film Medial menampilkan kebersahajaan para santri dalam didikan seorang ustaz yang berdakwah seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Dakwah bermakna mengajak dengan kebaikan, bahkan ketika Rasulullah diserang musuhnya.

Islam sebenarnya adalah yang menentang kekerasan. Sebab, makna Islam adalah tentang ketenangan hati dan cinta pada sesama. Nilai itulah yang dibawa keempat santri dalam Da’wah seiring cita-cita mereka menjadi ustadz atau guru agama, pemimpin bukan agama dan pengkhotbah. 

Spinelli menggambarkan hari-hari biasa di pesantren seperti belajar Alquran dan Bahasa Arab serta mata pelajaran lain, bangun pagi, antre untuk salat subuh, mengikuti ceramah dan senam pagi, hingga apa yang mereka lakukan sebelum pulang ke rumah untuk istirahat pada Bulan Ramadan.

Perjalanan film Da'wah sampai ke Rome Film Festival memang cukup panjang. Film Da’wah sebelumnya mendapat apresiasi dari masyarakat Inggris di acara gathering di Curzon, London, SOHO, pada 31 Maret 2017.

Setelah  melalui evaluasi dari Committee of Festa Del Cinema Di Roma, Da'wah dinilai sangat baik dalam sisi sinematografi dan penceritaaan yang relevan, terutama untuk membuka mata komunitas Eropa tentang gambaran Islam sebagai agama yang damai. 

Akan ada pertemuan dan dialog antar-keyakinan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia Vatikan dan KBRI Roma, dengan mengundang  banyak pemimpin agama dan komunitas untuk berkumpul, berdialog tentang halal lifestyle di dunia dan Indonesia sekaligus menonton bersama film Da'wah.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajah Pesona Indonesia Kenalkan Wisata Budaya Tanah Air


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler