Film Dua Surga dalam Cintaku, Cerita Lain Tentang Poligami

Jumat, 02 November 2018 – 08:25 WIB
Syukuran film Dua Surga dalam Cintaku di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Foto: Djainab Natalia Saroh/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Cakrawala  Studio Film (CSF) akan mulai memproduksi film anyarnya berjudul Dua Surga dalam Cintaku (DSDC). Film bergenre religi itu merupakan adaptasi dari novel karya wartawan senior, almarhum Atho Al Rahman.

Rencananya, film yang dibintangi Yuki Kato, Alif Alli dan Keira Shabira itu akan memulai syuting pada 4 November mendatang. Untuk setting lokasi awal, pihak rumah produksi memilih Kota Makkah dan Madinah.

BACA JUGA: Yuki Kato Jadi Sosok Berbeda di Film Dua Surga dalam Cintaku

"Di sana syutingnya sembilan hari, jadi sekalian umrah bareng pemain dan kru," kata produser sekaligus sutradara Kiki Nusirwan disela-sela syukuran film Dua Cinta dalam Surgaku, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (1/11).

Menurut Kiki, film ini mengangkat cerita poligami dari sisi yang berbeda. "Kalau di film-film lain, poligami dilakukan secara siri. Di film ini, poligami yang dilakukan pemain utamanya itu dilakukan terang-terangan dan dengan persetujuan dari istri pertama," ujarnya.

BACA JUGA: Mantan Pacar Akan Menikah, Yuki Kato: Selamat Ya

"Jadi pesan yang ingin disampaikan itu adalah, poligami itu tidak mudah. Butuh keikhlasan dari istri pertama untuk bisa melakukan poligami. Yang membedakan film ini dengan film lainnya itu bahwa berpoligami itu butuh keikhlasan," sambung Kiki.

Lanjut Kiki, pesan lain yang ditekankan dalam film garapannya itu adalah jangan berpoligami kalau tidak bisa bersikap adil. "Pada dasarnya manusia itu tidak bisa bersikap adil, karena adil menurut pihak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Sudah jelas dituliskan di alquran bahwa boleh memiliki dua, tiga atau empat istri, tapi Kemudian takut tidak akan dapat berlaku adil, maka miliki satu istri saja," jelasnya.

BACA JUGA: Empat Tahun Menjomlo, Yuki Kato: Bosan Coy!

Film DSDC ini bercerita tentang tokoh Arham, seorang mahasiswa tingkat akhir dari sebuah universitas Islam di Jakarta. mempunyai teman kecil bernama Husna. Mereka diam-diam saling mencintai.

Sampai suatu hari mereka saling menyadari bahwa telah jatuh cinta. Mereka melanjutkan ke jenjang pernikahan. Ternyata, Husna mempunya penyakit akut, yaitu kanker otak. Husna juga divonis hidupnya tidak akan lama. Arham bertekad untuk menemani Husna sampai akhir hayatnya. Husna dan keluarganya mendorong Arham untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan berat hati, akhirnya Arham move on berpisah dengan istri tercinta untuk menyelesaikan studinya.

Zilkha seorang wanita muda yang sempat terjerumus ke dunia hitam, berusaha untuk berhijrah ke jalan yang benar. Dia membutuhkan seorang lelaki yang bisa dijadikan pembimbing ke kehidupannya yang lebih baik. Pertemuannya dengan Arham, memberi harapan kepada Zilka lelaki yang diharapkan menjadi pembimbing hidupnya. (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Dipacari Rio Haryanto, Begini Kata Yuki Kato


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler