JAKARTA - Sukses The Raid hingga saat ini masih hangat diperbincangkan. Di minggu ketiga tayang di bioskop Indonesia, film yang dibintangi Iko Uwais dan Yayan Ruhian itu sudah ditonton lebih dari 1,2 juta penonton. Sabtu lalu (14/4) giliran komik The Raid yang resmi dirilis. Film garapan sutradara Gareth Evans tersebut diadaptasi ke dalam komik berbahasa Indonesia produksi penerbit Mizan.
Komik setebal 120 halaman tersebut diadaptasi oleh Roni Amdani. Sementara itu, art dikerjakan John G. Reinhart yang dibantu ilustrator dengan jumlah total enam orang. Berbeda dari filmnya yang penuh warna merah darah di mana-mana, komik The Raid justru dibuat tidak berwarna. Secara garis besar, jalan cerita maupun penokohan sama. Tetapi, tingkat kesadisan dan bahasanya lebih halus.
Roni menjelaskan, kalau komik tersebut dibuat berwarna, justru feel-nya tidak akan terasa. "Ambience kerasnya enggak akan dapat kalau pakai warna. Kalau hitam putih begini, kan terasa (ambience kerasnya). Apalagi di filmnya banyak adegan sadis yang berdarah-darah. Kalau berwarna, darahnya nanti kelihatan semua. Dan kami menghindari darah," katanya. Komik tersebut hanya dibuat 120 halaman yang habis dibaca dalam hitungan menit karena memperhatikan kenyamanan pembaca.
Jika dibuat banyak halaman, selain tidak handy saat dibawa, itu akan membuat pembaca sesak napas. "Bayangkan saja kalau sepuluh halaman isinya adegan fighting semua? Tensi bisa tinggi dan sesak napas. Bacanya juga akan capek. Makanya, dibuat 120 halaman, ceritanya penuh aksi dan enggak ada yang missed, sesuai dengan filmnya," imbuhnya.
Iko Uwais, Joe Taslim, dan Yayan Ruhian sebagai pemain merasa terhormat karena film yang mereka perankan dibuat dalam versi komik. Joe yang berperan sebagai Sersan Jaka di film tersebut melihat bahwa karakter tokoh yang digambarkan dalam komik itu pas. Yayan Ruhian yang memerankan Mad Dog menyatakan, cerita komik tidak jauh berbeda dengan yang di film. "Tapi, Mad Dog tetap beda ya dengan seorang Yayan," katanya, lantas tersenyum kecil.
Iko berbeda lagi. Dia bilang, jika dibandingkan dengan kartunnya, tokoh Rama tetap lebih ganteng yang asli. "Tetap gantengan aslinya lah," katanya, lalu tertawa. Namun, dia merasa senang dengan adanya komik The Raid. Itu merupakan penghargaan seumur hidup buatnya. Dia berharap antara komik dan film bisa sukses bersama. (jan/c6/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayu Ting Ting Tak Mau Cantik dan Kaya Karena Susuk
Redaktur : Tim Redaksi