Film Nasional Berjaya di Festival Dunia, Ada Jebolan Kompetisi Kemendikbudristek 

Minggu, 05 Februari 2023 – 15:01 WIB
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid (kedua dari kiri) dan Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra (ketiga dari kiri). Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Prestasi membanggakan ditorehkan para sineas Indonesia. Tercatat tujuh film pendek Indonesia ikut pada ajang Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023, di Paris, Perancis. 

Tiga film pendek di antaranya merupakan jebolan kompetisi produksi yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berjudul Ride to Nowhere (tahun 2021), Toya dan Roh Seninya (tahun 2022), serta Teh Tawar untuk Akong (tahun 2022). 

BACA JUGA: Kemendikbudristek: Membanggakan, 7 Film Indonesia Tampil di Festival Rotterdam 2023 

Judul film pendek lainnya, yakni Dancing Colors, Bawang Merah Bawang Putih, Jamal, dan Nusa Antara.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan kemampuan film-film nasional yang unjuk gigi di pentas internasional dapat memacu pihaknya untuk terus memperkuat ekosistem perfilman Indonesia. 

BACA JUGA: Festival Film Bulanan 2023 Dibuka, Sandiaga Uno: Mahakarya Selalu Menemukan Jalan

“Saat ini selalu muncul produksi film-film berbobot dan mengedukasi dari para sineas di tanah air. Di sini, pemerintah (Kemendikbudristek) akan berupaya memfasilitasi sineas itu agar dapat menuangkan pemikiran kreatifnya,” ujar Hilmar saat dimintai keterangannya di Jakarta baru-baru ini. 

Kemudian, lanjut Hilmar, andilnya karya sinema Indonesia dalam festival internasional membuktikan kualitas film Indonesia setara hebatnya dengan negara lain yang telah berpengalaman memproduksi filmnya. 

BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Nikita Mirzani Dilaporkan, Nunung Sedih

Hilmar menuturkan partisipasi film pendek pada kancah dunia berpengaruh besar dalam menunjukkan karakter Indonesia sebagai bangsa kaya budaya dan etika masyarakatnya kepada negara-negara di dunia melalui karya seni. 

“Saya mengapresiasi semangat sineas Indonesia untuk kontribusi karya berkualitasnya meski kita semua beberapa tahun terakhir diuji situasi pandemi Covid-19," ucapnya.

 Ternyata kegigihan memberi karya hebat yang mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat Internasional selalu berkobar, sambungnya.

Selama dua tahun terakhir dalam keadaan pandemi, Hilmar mengemukakan, justru film Indonesia kerap menuai pujian dan pengakuan amat besar dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai penghargaan yang diraih para sineas nasional. 

Sebagai informasi, tujuh film pendek Indonesia yang lolos seleksi Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023 dapat disaksikan di event Indonesian Entourage: The Spice Route Shorts melalui situs www.shortfilmwire.com/en/2023/events.

Keberhasilan pada festival internasional di Perancis kali ini, mengulang hal yang sama ketika lima film Indonesia juga masuk dalam perhelatan Busan International Film Festival (BIFF), di Korea Selatan pada Oktober tahun lalu. 

Prestasi sineas tanah air lainnya juga diukir oleh aktris senior kenamaan Christine Hakim yang ikut bermain dalam film internasional berjudul The Last Of Us. 

Film yang dibintangi Christine Hakim tersebut telah ditayangkan di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 9 Januari lalu di kanal HBO serta HBO Max dan mampu meraup 5,7 juta penonton saat penayangan perdana. 

Christine Hakim ikut berperan dalam film episode kedua The Last of Us yang syutingnya berokasi di salah satu univeritas di Jakarta. Aktris Indonesia lainnya, Yayu Unru juga ikut bermain dalam film The Last of Us episode kedua tersebut. 

Torehan peran yang digapai Christine Hakim dalam film internasional tersebut membuat dirinya difasilitasi Kemendikbudristek untuk menghadiri gala premier filmnya di Amerika Serikat. 

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra menyampaikan, pihaknya bakal komitmen selalu mendukung para sineas nasional dalam karya produksinya demi kepentingan seni budaya Indonesia di level global. 

“Ini merupakan dukungan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media dalam mengapresiasi para aktris dan sineas Indonesia yang telah berkarya serta membawa nama baik Indonesia di dunia internasional,” terang Mahendra. 

Wujud fasilitas serupa dari Kemendikbudristek juga pernah disematkan kepada insan sinema tanah air lain guna menghadiri penayangan filmnya di beberapa festival internasional. 

Sebut saja di beberapa film seperti 108 days dan Evacuation of Mama Enola yang masuk dalam Sundance Film Festival, di Amerika Serikat, serta International Film Festival Rotterdam (IFFR), di Belanda. 

Kemudian, diikuti film lain, yaitu Like and Share, Sri Asih, Deadly Love Poem, Mayday! Mayday! Mayday! dan The Myriad of Faces of The Future Challengers, yang juga masuk dalam IFFR 2023. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler