Film '?' segera Ditarik dari Bioskop

Sabtu, 14 Mei 2011 – 19:15 WIB

BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung akhirnya mengabulkan tuntutan ormas Front Pembela Islam (FPI) yang menuntut ditariknya peredaran film “?” dari seluruh bioskop di BandungSebelumnya, FPI menggeruduk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menuntut penarikan film karya Hanung Bramantyo tersebut.

"Rencananya hari ini (kemarin, Red) kita akan minta pengusaha bioskop menarik film “?”

BACA JUGA: Ardina Rasti, Stres Jadi TKW

Tapi kita belum dapat konfirmasi dari pengusaha bioskop," ujar Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, seperti dilansir Bandung Ekspres (grup JPNN).

Dia menjelaskan, keinginan penarikan film tersebut merupakan hasil koordinasi bersama sejumlah pihak
Seperti Disbudpar, Kepolisian, TNI, serta MUI

BACA JUGA: Marcella Zalianty, Realitas di Perbatasan

"Saat ada demo dari FPI, Disbudpar langsung menggelar rapat dengan jajaran Intel Polrestabes untuk mengkaji film tersebut," ujar Ayi.

Ayi memaparkan, sejak Rabu (11/5), pihak Disbudpar telah membentuk tim khusus untuk menonton film tersebut
Ini untuk membuktikan dan menentukan ada tidaknya unsur pelanggaran dan penodaan agama

BACA JUGA: Rachel Sendiri Lagi

"Tim sudah lihat unsur penodaan yang disebut FPISaya belum dapat laporan lebih jauh soal isi film itu," jelasnya.

Ayi sendiri mengaku belum pernah menonton film "?" karena tidak tertarik mendengar judulnyaSeperti diberitakan sebelumnya, massa FPI berunjukrasa di Bandung Super Mal dan di depan kantor Disparbud, terkait peredaran film “?”Mereka menuntut Disparbud Kota Bandung menarik peredaran film "?" dari bioskop-bioskop di Kota Bandung.

"Kami berikan waktu tiga hariJika tidak ditarik, kami akan lakukan aksi dengan cara menggelar sweeping ke bioskop-bioskop," ancam Koordinator FPI Kota Bandung Evi Arifin, Selasa (10/5).

FPI memandang, film tersebut mempropagandakan paham pluralismeMenurutnya, film itu memberi anggapan semua agama benar, seperti Islam masuk Katolik jadi lebih baik, muslim memerankan Yesus tidak apa-apa, serta berjilbab ternyata bakhil dan jahat.

"Setelah diamati dan dilihat, ternyata di film itu semua agama seolah-olah benarSelain itu Film “?”  mencampuradukkan segala sesuatu yang jelas tidak boleh," jelas Evi.

Ketika ditanya, apakah seluruh anggota yang berdemo telah menonton film tersebut, Evi menyatakan tidak semua anggota FPI sudah menonton film besutan sutradara Hanung Bramantyo ituNamun dia berkilah, FPI telah membuat tim khusus yang bertugas menonton film itu."Kita punya agenda prioritasKita lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali untuk menolak film iniMudah-mudahan tidak ada lagi film seperti iniKalau ada lagi, kita akan protes lagi," ungkapnya(vil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Senang Jadi Duta Tinju


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler