jpnn.com - SELAIN melawan Ukraina pada lanjutan kualifikasi Euro 2016 dini hari nanti, isu hangat di Spanyol saat ini adalah pemilihan venue Final Copa del Rey pada 30 Mei mendatang.
Awalnya, Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) menunjuk Santiago Bernabeu sebagai stadion untuk memanggungkan laga antara Barcelona melawan Athletic Bilbao tersebut. Namun pihak Real Madrid menolaknya.
BACA JUGA: Pesta Gol, Pelatih dan Pemain Ini Tetap Tidak Puas, Kenapa Ya?
Kemarin dewan RFEF melakukan voting untuk menentukan tuan rumah partai final. Hasilnya, kandang Barcelona Camp Nou terpilih dengan suara 26 dibanding 18.
Terpilihnya Camp Nou menyingkirkan stadion lain yang sebelumnya menjadi alternatif.
BACA JUGA: Babak Pertama, Timnas U-23 sudah Ungguli Timor Leste
Antara lain Benito Villamarin (Real Betis), Ramon Sanchez Pizjuan (Sevilla), Metalla (Valencia), hingga San Mames yang merupakan kandang Athletic Bilbao.
Pemilihan Camp Nou memang bisa berisiko. Sebab warga Catalan sangat sentimen terhadap hal-hal yang berbau nasionalisme Spanyol. Sejak lama, Catalan ingin memisahkan diri dari kekuasaan Spanyol.
BACA JUGA: Spanyol vs Ukraina: Usung Misi Lolos Langsung
Hal yang dikhawatirkan adalah fans akan mencemooh saat lagu kebangsaan Spanyol Marcha Real diperdengarkan. Hal itu menjadi perhatian kapten Barcelona dan penggawa Tim Nasional Spanyol, Andres Iniesta.
"Pembicaraan soal kemungkinan itu adalah hal yang tidak nyaman. Bagi saya sepak bola adalah di atas lapangan. Dan hal-hal yang tidak terkait dengan permainan sangat tidak bagus," ucap Iniesta kepada AS.
Pemain 30 tahun tersebut lahir di Fuentealbilla. Jadi memang bukan orang asli Catalan. Dalam skuad Spanyol saat ini beberapa nama adalah kelahiran Catalan. Antara lain, Gerard Pique, Marc Bartra, Jordi Alba, dan Sergio Busquets. Keempatnya adalah pemain penting dalam skuad Barcelona dan Spanyol.
Mantan Presiden Barca dan wakil presiden RFEF Joan Gaspart menegaskan bahwa kemungkinan terjadinya boo kepada Marcha Real terbuka. Namun Gaspart lebih fleksibel dalam menanggapinya.
"Jika final tidak digelar karena boo saat lagu kebangsaan itu akan melawan kebebasan berekspresi. Saya tidak akan melakukannya. Namun, kami tidak akan bisa memaksa 90 ribu orang melakukan hal yang sama," kata Gaspart kepada Marca. "Saya kira, Raja di atas segalanya," imbuhnya. (nur/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diego Costa tak Masuk Skuat Timnas Spanyol Karena Dapat Kutukan?
Redaktur : Tim Redaksi