jpnn.com, SURABAYA - Persebaya vs Arema FC, laga leg pertama Final Piala Presiden 2019, dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4) sore, mulai 15.30 Wib.
Panpel sudah membuka penjualan tiket secara online sejak Minggu (7/4) siang. Total, ada 50 ribu lembar tiket yang dicetak. Tampaknya, seluruh tiket dipastikan bakal sold out. Maklum, antusiasme Bonek cukup tinggi. Sebab, rivalitas antara Bonek dan Aremania cukup panas.
BACA JUGA: Leg Pertama Final Piala Presiden Persebaya vs Arema: Sama â sama Menyerang
Tapi, justru hal itulah yang membuat panpel harus bekerja keras. Karena itu, personel keamanan jelas akan diperketat.
Sejatinya, bukan kali ini saja laga di GBT dipenuhi penonton. Leg pertama kontra Madura United (3/4) dipenuhi 50 ribu penonton. Saat itu, panpel Persebaya total menerjunkan total 2.487 personel keamanan. Jumlah itu tampaknya akan ditambah dalam laga final hari ini.
BACA JUGA: Kilas Balik Perjalanan Persebaya ke Final Piala Presiden 2019
BACA JUGA: Leg Pertama Final Piala Presiden Persebaya vs Arema: Sama – sama Menyerang
Anggota Steering Committe Piala Presiden 2019 Cahyadi Wanda menjelaskan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Polrestabes Surabaya.
BACA JUGA: Polri Kerahkan 1.300 Personel Tambahan untuk Amankan Final Piala Presiden 2019
"Fokus kami adalah untuk mengawasi kedua supporter agar bisa saling menjaga sportivitas," katanya saat dihubungi Jawa Pos. Pihaknya sadar betul Bonek dan Aremania memiliki gesekan besar.
Karena itu diputuskan jadwal diubah yakni dimajukan, awalnya, kick off akan dimulai pukul 19.30 WIB, menjadi 15.30 Wib.
Berkaca pada dua pertemuan sebelumnya, laga kedua tim di Liga 1 musim lalu selalu dilakukan pada sore hari. Itupun, masih ada kendala. Saat menjamu Arema FC pada 6 Mei 2018, Persebaya terkena denda Rp 410 juta. Bonek menyalakan flare, menyanyikan lagu rasis, hingga pelemparan botol.
Sementara saat menjamu Persebaya di Malang pada 6 Oktober 2018, giliran Arema FC yang didenda Rp 100 juta. Tapi, Aremania dilarang datang ke stadion hingga akhir musim. Karena itu, manajemen Green Force mulai mewanti-wanti Bonek.
"Karena tensi tinggi, yang harus diantisipasi adalah bagaimana mengedepankan suasana agar lebih dingin," kata Candra Wahyudi, Manajer Persebaya.
Dia berharap agar Bonek bisa lebih menahan diri. "Apapun yang terjadi nanti, semua pihak harus menyikapi secara dewasa," tambahnya.
Tapi, Cahyadi mengaku masalah lebih besar akan terjadi dalam laga leg kedua di stadion Kanjuruhan, Malang (12/4). Pertama, akan ada Presiden Joko Widodo yang hadir. Selain itu ada hak lain yang perlu diantisipasi. Yakni jika Persebaya menjadi juara di Malang. Potensi rusuh jelas sangat besar.
Hal itu pula yang akan dikhawatirkan pentolan Bonek, Agus Bimbim Tessy. Dia mengaku kemungkinan ricuh cukup besar jika Persebaya juara di Malang. "Makanya kalau bisa ya cari tempat netral saja untuk laga final," tandas dirijen tribun kidul itu.
Meski begitu, pihak panitia tetap bergeming. Tak akan ada perubahan. "Mau apapun yang terjadi, (piala) tetap akan diserahkan. Kami punya parameter keamanan sendiri. Kami sudah siapkan keamanan ekstra," terang Cahyadi.
Sementara itu Panpel Arema FC juga sudah mempersiapkan laga final leg kedua Piala Presiden 2019. Total 40 ribu tiket akan cetak dan sudah mulai dijual pada 6 April. Ada sedikit perubahan pada harga tiket yang dipatok pada tribun ekonomi.
Apabila pada laga biasa dibandrol Rp 30 ribu, maka pada laga final nanti naik menjadi Rp 35 ribu. Sedangkan untuk kursi VIP serta VVIP dibandrol dengan harga yang sama seperti laga lainnya. Yakni Rp 100 ribu untuk VIP serta Rp 150 ribu.
BACA JUGA: Edan! Arema FC ke Final Piala Presiden 2019 dengan Modal 6 Gol
Untuk masalah keamanan Panpel juga mengaku sudah mempersiapkan. Hanya masih belum ditentukan berapa personil kemanan yang akan diturunkan. Selain itu untuk kendaran Persebaya Surabaya menuju Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang dipastikan akan menggunakan baracuda dan pengawalan ketat dari pihak keaman.
”Panpel siap menggelar dengan segala resikonya. Kami sudah terbiasa dengan pengaman tertutup maupun terbuka. Kami juga akan secara intens koordinasi dengan semua elemen termasuk dengan perwakilan Aremania,” kata ketua panpel Arema FC Abdul Haris.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera memastikan, persiapan pengamanan pertandingan sepak bola yang mempertemukan Persebaya dengan Arema sudah dibahas.
Untuk sementara, jumlah personel yang akan dikerahkan sebanyak 6.000 personel. Anggota yang diterjunkan dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya dan Polres Sidoarjo. Namun, komposisinya belum ditentukan. ”Itu belum termasuk Polres Malang,” katanya.
Yang jelas, kata Barung, kepolisian akan mengerahkan kekuatan maksimal untuk mengamankan jalannya pertandingan. Polda Jatim masih berkoordinasi dengan panitia pelaksana. Salah satunya, terkait izin menonton pertandingan bagi Aremania di Gelora Bung Tomo (GBT) maupun sebaliknya.
”Apakah nanti hanya bonekmania saja yang boleh nonton di GBT, atau seperti apa, itu masih dikoordinasikan dengan panitia. Yang jelas, kami berharap supertor kedua kesebelasan bisa ikut membantu menjaga ketertiban,” pungkas perwira dengan tiga melati di pundak itu. (gus/nia/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Persebaya vs Arema Sold Out, Panpel Bakal Raup Pemasukan Miliaran Rupiah
Redaktur & Reporter : Soetomo