Final Sepak Bola PON XXI Jatim vs Jabar, Pelatih Aceh Minta Maaf, Fakhri Husaini Sedih

Selasa, 17 September 2024 – 08:16 WIB
Pelatih tim sepak bola PON Aceh Rasiman (tengah) saat memberikan keterangan seusai pertandingan melawan Jawa Timur, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Senin (16/9/2024). Foto: ANTARA/Rahmat Fajri

jpnn.com - BANDA ACEH –Pertandingan babak final sepak bola putra PON Aceh-Sumut 2024 bakal mempertemukan Jatim vs Jabar.

Jawa Timur (Jatim) lolos ke final PON XXI setelah berhasil mengalahkan Aceh 3-2 dalam laga semifinal di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (16/9/2024) malam.

BACA JUGA: Jatim Vs Jabar di Final Sepak Bola PON Aceh-Sumut 2024

Pelatih sepak bola putra Aceh Rasiman meminta maaf kepada masyarakat karena telah gagal membawa tim tuan rumah melaju ke final PON XXI 2024 setelah dikalahkan Jatim.

"Saya memohon maaf kepada masyarakat Aceh karena di sini saya yang paling bertanggungjawab," kata Rasiman dalam konferensi pers usai pertandingan, di Banda Aceh, Senin.

BACA JUGA: Ahmad Ali-AKA Geram Wasit PON 2024 Aceh Curangi Tim Sepak Bola Sulteng

Selanjutnya, Aceh akan merebut medali perunggu dengan Kalimantan Selatan.

Rasiman menegaskan, terhadap hasil tersebut, tidak ada orang yang harus disalahkan, karena semua tanggung jawab itu ada pada dirinya sebagai pelatih.

BACA JUGA: Wasit Sepak Bola PON Dipukul Sampai Terkapar, Erick Thohir: Sangat Memalukan

"Tidak ada sesuatu pun yang salah, saya sebagai pelatih yang bertanggung jawab," tegasnya.

Jatim membobol gawang setelah kapten tim Aceh Gazi yang berposisi sebagai pemain bertahan cedera berat di pertengahan babak pertama lewat dan tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Hilangnya pemain kunci bertahan, kata Rasiman, sudah di analisisnya, sehingga dia menarik Refiansyah untuk membantu pertahanan meskipun tidak berjalan sempurna. “Saya menghargai pemain yang sudah bekerja keras,” kata Rasiman.

Di sisi lain, terkait gol kedua Jatim, kata dia, bukan karena kesalahan pertahanan, melainkan akibat konsentrasi para pemain hilang ketika wasit tidak meniup peluit pelanggaran yang terjadi di garis pertahanan Jatim.

"Gol kedua saya rasa semua pemain konsentrasinya hilang karena seharusnya menurut saya itu kartu kuning, tetapi tidak dianggap pelanggaran," ujar Rasiman.

Sementara itu, Pelatih Jatim Fakhri Husaini bersyukur atas kemenangan melawan tuan rumah malam ini, semuanya berkat antusiasme yang tinggi dan kekompakan para pemain.

"Mereka layak masuk ke final, dan kami betul-betul berkonsentrasi untuk meraih emas pada PON Aceh-Sumut ini," katanya.

Selain itu, dirinya juga memuji kepemimpinan wasit yang memimpin laga malam.

Dia bersyukur setelah kontroversi laga Aceh vs Sulteng ada respons cepat dari PSSI, jika tidak mungkin terjadi pada pertandingan ini.

"PSSI bagus merespons cepat kasus pertandingan kemarin (Aceh-Sulteng), kalau nggak ada kasus kemarin itu mungkin kejadiannya hari ini," ujar Fakhri Husaini.

Dalam kesempatan ini, Fakhri juga merasa sedih harus mengalahkan tim tanah kelahirannya di kandang sendiri, tetapi semua harus dipahami, ini sepak bola dan harus profesional.

"Sedih karena saya orang Aceh, tetapi ini sepak bola tentu saya harus bersikap profesional," demikian Fakhri Husaini. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler