Final Thomas Cup: Bedah Kekuatan Indonesia dan China, Siapa Lebih Unggul?

Minggu, 17 Oktober 2021 – 09:33 WIB
Anthony Sinisuka Ginting. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, AARHUS - Indonesia bakal menantang China di final Piala Thomas 2020, Minggu (17/10) sore WIB.

Kedua negara belum tersentuh kekalahan dalam perjalanan menuju final.

BACA JUGA: Final Thomas Cup Sejak 1949 Hingga 2018

Tim Merah Putih menyandang status juara Grup A usai menyapu bersih tiga laga melawan Aljazair, Thailand, dan Taiwan dengan kemenangan.

Di perempat final, Indonesia menaklukkan musuh bebuyutannya, yaitu Malaysia dengan skor telak 3-0. Kemudian di semifinal, Jonatan Christie cum suis membabat tuan rumah Denmark 3-1.

BACA JUGA: Fajar/Rian Bawa Indonesia Melaju ke Babak Final Piala Thomas 2020

Rekor tak terkalahkan pasukan Garuda bakal mendapat ujian dari Chinal di final.

Negeri Tirai Bambu juga masih memegang rekor tak terkalahkan sepanjang turnamen. China lolos sebagai juara Grup C usai menyikat habis India, Belanda, dan Tahiti.

BACA JUGA: Susunan Pemain Indonesia Vs Denmark di Semifinal Piala Thomas

Di perempat final, Shi Yuqi dan kolega mengalahkan Thailand 3-0. Berlanjut di semifinal, China menaklukkan salah satu favorit juara, yakni Jepang dengan keunggulan 3-1.

Head to Head

Sejauh ini Indonesia sudah lima kali jumpa China di final Piala Thomas. Hasilnya, pasukan Garuda meraup dua kemenangan, sementara sisanya milik China.

Pertemuan pertama dua negara kuat bulu tangkis ini terjadi pada final Thomas Cup 1982 di London, Inggris. Saat itu, Indonesia takluk 4-5 dari China.

Dua tahun berselang, Indonesia dan China kembali bertemu di Kuala Lumpur, Malaysia. Pasukan Garuda berhasil revans dan menekuk China 3-2.

Namun, Indonesia kembali takluk saat final berlangsung di Jakarta pada 1986. Tim Merah Putih kala itu dipaksa menyerah 2-3.

Selepas itu, Indonesia baru berjodoh lagi dengan China pada final Piala Thomas 2000 di Kuala Lumpur. Skuad Garuda tampil perkasa dengan menghajar China 3-0.

Pertemuan terakhir Indonesia dan China di partai puncak Thomas Cup terjadi pada 2010. Saat itu, Kuala Lumpur kembali menjadi tuan rumah dan Tim Merah Putih harus takluk 0-3.

Kini kedua negara kembali bentrok di final Piala Thomas 2020. Menilik rekor pertemuan, Indonesia dan China memang saling berbalas mengalahkan. Jadi, Anthony Ginting dan kolega memiliki kans untuk menaklukkan China.

Kekuatan

Indonesia membawa semua pemain terbaiknya di gelaran ini. Di sektor tunggal, pasukan Garuda memiliki Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito.

Dua nama pertama merupakan tunggal putra elite dunia. Ginting saat ini duduk di peringkat lima bwf, sementara Jojo dua setrip di bawahnya. Untuk Vito, pebulu tangkis berusia 27 tahun itu memiliki rekor 100 persen kemenangan selama Piala Thomas 2020.

Kemudian di sektor ganda putra, Indonesia membawa Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Martin.

Indonesia punya segudang pemain hebat di sektor ini. Tiga ganda pertama yang disebut merupakan penghuni 10 besar dunia. Kevin/Marcus ada di peringkat satu, Hendra/Ahsan dua dunia, dan Fajar/Rian tujuh dunia.

Sementara Leo/Daniel adalah juara dunia junior pada 2019 lalu.

Beralih ke China. Negeri Tirai Bambu ini tak diperkuat sejumlah pemain andalannya. Nama-nama kondang seperti Chen Long (tunggal putra) dan Li Junhui/Liu Yuchen (ganda putra) tak berangkat ke Denmark.

China terlihat ingin mencari bibit-bibit baru. Di sektor tunggal putra, praktis hanya Shi Yuqi yang masuk 10 besar dunia. Itu pun tepat di nomor sepuluh. Dua tunggal Indonesia, Ginting dan Jojo masih berada di atasnya.

Selain Shi Yuqi, China membawa Lu Guangzu di sektor tunggal yang saat ini masih berada di peringkat 27 dunia. Hal ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Ginting dan Jojo untuk mendulang poin.

Di sektor ganda, absennya Li Junhui/Liu Yuchen membuat China mengandalkan He Jiting/Tan Qiang, Di Zijian/Wang Chang, serta tiga nama tambahan yang kerap dirotasi, yakni Liu Cheng, Zao Haodong, dan Wang Yilyu.

Di atas kertas, pasangan ganda Indonesia unggul segalanya dari wakil China tersebut karena memiliki peringkat jauh di atas mereka.

Namun, Indonesia tetap tidak boleh memandang sebelah mata China. Sebab, Negeri Tirai Bambu tetaplah negara kuat di bidang olahraga bulu tangkis.(mcr15/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler