Fintech Lending, jadi Harapan Baru Bagi Para UMKM

Jumat, 20 Oktober 2023 – 11:00 WIB
Ilustrasi Fintech. Foto: Google

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar kunjungan ke sejumlah penerima manfaat fintech peer to peer lending, atau layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, di wilayah Jakarta, pada Rabu (18/10).

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar menuturkan kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud komitmen AFPI dan seluruh anggotanya dalam mendukung pertumbuhan sektor produktif.

BACA JUGA: Bantu Masyarakat saat Kemarau Panjang, SIG Salurkan 906 Ribu Liter Air Bersih

Salah satu tujuannya adalah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

“Ini jadi salah satu bukti bahwa fintech peer to peer lending banyak mengarah ke pengusaha muda, terutama UMKM. Kami terus berupaya membantu pengusaha yang ingin berkembang melalui bantuan modal dan inventory financing,” ujar Entjik di sela kunjungannya tersebut.

BACA JUGA: Kemenhub Gelar Latihan National Marpolex 2023 di Pelabuhan Tanjung Priok

Entjik mengatakan, kontribusi UMKM bagi perekonomian nasional sangatlah besar.

Untuk memaksimalkan peran tersebut, pihaknya terus berupaya melakukan peningkatan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM melalui akses pendanaan yang inklusif dari fintech.

BACA JUGA: Saatnya yang Muda Memimpin, Gibran Didukung Jadi Bakal Cawapres

”Fintech lending adalah salah satu kunci untuk menjawab tantangan pendanaan yang selama ini terkadang jadi penghambat UMKM untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional,” kata Entjik.

Hingga Agustus 2023, fintech pendanaan bersama telah menyalurkan dana sebesar Rp 677,51 triliun.

Tercatat, lebih dari 5,3 juta UMKM yang memiliki pinjaman aktif, dengan total outstanding sebesar Rp 19,3 triliun.

Kehadiran fintech lending dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM dalam negeri. Salah satunya adalah UMKM yang bergerak di bidang fashion retail.

“Kami berterima kasih kepada asosiasi fintech karena sudah membangun ekosistem yang bagus. Jadi, kami sebagai UMKM punya opsi pendanaan yang lebih banyak,” tutur Putera Dwi Karunia, pendiri UMKM bidang fashion retail saat menerima kunjungan AFPI di kantornya kawasan Jakarta Selatan.

Putera mengatakan, sebelum mendapat pendanaan fintech, perusahaan yang dirintisnya sejak 2010 lalu kerap kehilangan momen untuk meningkatkan penjualan karena modal yang digunakan relatif terbatas.

Misalnya, ketika musim Lebaran atau promo-promo marketplace, dia justru kehilangan kesempatan karena stok barang yang terbatas.

“Namun, setelah dapat pinjaman pada 2020, kami lebih bisa menangkap momen-momen itu dan kami tinggal fokus pada penjualan. Alhamdulillah, sejak itu kami sudah tumbuh sekitar empat kali lipat dari sebelumnya,” seru Putera.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler