Fintech Makin Canggih, Poppy Zeidra: UMKM Tak Perlu Khawatir soal Modal

Minggu, 29 Januari 2023 – 19:40 WIB
Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Poppy Zeidra saat Peluncuran produk skoring IdFintechScore Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan PT PEFINDO Biro Kredit. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Peluncuran produk skoring IdFintechScore Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan PT PEFINDO Biro Kredit pada Desember 2022 lalu mendapatkan sambutan positif dari sejumlah pihak.

Salah satunya Poppy Zeidra, seorang news anchor ekonomi dan bisnis yang juga anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)

BACA JUGA: Social Bread & MD Co Berkolaborasi Tempa UMKM agar Omzet Melejit

Belasan tahun berdialog dengan tokoh industri keuangan nasional, Poppy berpendapat IdFintechScore dapat melengkapi opsi skoring kredit yang dipakai di pelaku usaha.

Di sisi lain, dapat memperkuat mitigasi risiko kredit konsumtif di industri fintech lending.

BACA JUGA: Kembangkan Komunitas UMKM di Cilincing, OMG Jakarta Beri Alat Pengupas Kerang

“Keberadaan IdFintechScore diharapkan memperkuat industri fintech lending dari kredit macet, di mana saat ini AFPI juga sudah memiliki Fintech Data Center (FDC). Saya harap ini dapat meningkatkan kualitas pinjaman, khususnya borrower yang memiliki credit scoring yang baik," kata Poppy Zeidra di Jakarta, Minggu (29/1).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat akumulasi pembiayaan fintech mencapai Rp 168,32 triliun selama periode Januari-September 2022 atau meningkat 45,4 persen year on year (yoy) dari tahun lalu senilai Rp 115,7 triliun.

BACA JUGA: Bazar UMKM Untuk Indonesia Banjir Promo Menarik, Catat Tanggalnya!

Mengacu data tersebut, Poppy menyebut literasi dan inklusi keuangan dapat terus didorong untuk memastikan pelaksanaan pembiayaan industri fintech dapat menjangkau seluruh masyarakat sekaligus alternatif pendanaan sektor bisnis.

“Berkat adanya pembiayaan dari teknologi finansial, pelaku UMKM di Indonesia tak perlu khawatir masalah permodalan mereka, terutama untuk pendanaan alternatif selain perbankan," terang perempuan yang juga hobi bersepeda itu.

Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore Yohanes Arts Abimanyu menuturkan fintech lending sektor konsumtif dapat membidik peluang penyaluran pinjaman yang lebih tinggi lagi dengan memanfaatkan skoring kredit.

Sebab, sistem itu didesain khusus sesuai karakteristik bisnisnya. Hasil analisis akan lebih spesifik, akurat, dan tajam guna menjaga kualitas portofolio pinjaman sekaligus membuka potensi bisnis ke depan.

Yohanes menilai keunggulan IdFintechScore terletak pada scoring model yang menggunakan parameter dan variabel spesifik untuk mendalami karakter peminjam, seperti payment behaviour, recent over-indebtedness, dan tingkat utilisasi fasilitas yang dimiliki.

"Terlebih bisnis fintech lending terutama sektor konsumtif memiliki karakteristik yang berbeda dengan pinjaman konvensional di perbankan. Perbedaan itu mencakup sisi fitur dan jenis produk, segmen dan target pasar, pengukuran risiko termasuk tingkat kolektibilitas borrower," pungkas Yohanes.(mcr28/1)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler