Firli Bahuri Minta Anak Buah Megawati Menciptakan Budaya Antikorupsi 

Selasa, 16 November 2021 – 17:05 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri menjadi pembicara dalam sesi Pendidikan Kader Nasional (PKN) PDIP yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (16/11). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membangun budaya antikorupsi di diri masing-masing serta masyarakat. 

“Setiap individu, setiap anak bangsa, harus katakan tidak berkeinginan untuk korupsi,” ujar Firli saat menjadi pembicara dalam sesi Pendidikan Kader Nasional (PKN) PDIP yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (16/11). 

BACA JUGA: Pujian Firli Bahuri untuk Korps Brimob Polri

Firli tampil secara daring dari gedung KPK, Jakarta, mengisi materi dalam sesi PKN yang dimoderatori anggota DPR dari PDIP Johan Budi SP.

Johan merupakan mantan pimpinan KPK, serta cukup lama menjadi juru bicara komisi antikorupsi itu. 

BACA JUGA: Gelar PKN, PDIP Berharap Kualitas Kader Meningkat

Firli melanjutkan korupsi bukan hanya sekadar perbuatan melawan hukum.

Namun, tegas Firli, korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan. 

BACA JUGA: Reuni Akbar 212 Bukan Sekadar Nostalgia, Ada Misi Bubarkan PDIP

“Korupsi tidak hanya merugikan uang negara dan roda perekonomian, tetapi juga merampas hak-hak anak-anak Indonesia,” ungkap mantan kepala Baharkam Polri itu. 

Firli menyatakan bicara membahas korupsi tidak pernah bisa tuntas. 

Namun, katanya, apabila semua anak bangsa punya semangat sama, yakni tidak melakukan korupsi, maka masalah itu bisa diselesaikan. 

Oleh karena itu, Firli mendorong kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu membangun sikap dan perubahan-perubahan perilaku. 

Jenderal bintang tiga itu menyebut salah satunya cara mengubah dan memulainya ialah lewat pendidikan kader seperti yang dilakukan oleh PDIP ini. 

Menurut Firli, apabila hal ini bisa dilakukan secara baik, maka akan menjadi suatu peradaban. 

“Kami ingin bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki peradaban antikorupsi. Kami ingin membangun negara kita dengan budaya antikorupsi,” kata mantan Kapolda Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat itu.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan kehadiran Firli Bahuri merupakan bagian dari tradisi di partainya yang selalu mengundang para ahli. 

“Pimpinan atau expert dari KPK selalu kami libatkan mendidik dan menyiapkan kader partai,” kata Hasto.

Dia menambahkan pihaknya telah mengundang Firli dalam sejumlah kesempatan, baik di sekolah calon kepala daerah dan termasuk PKN ini.

Menurut Hasto, hal itu sebagai wujud komitmen PDI Perjuangan untuk memastikan kader dan calon pemimpin bangsa dididik sejalan dengan prinsip antikorupsi. 

“Sesuai amanat Ibu Megawati, PDI Perjuangan secara aktif membangun kultur antikorupsi, dan itu dimulai dari proses pendidikan di partai seperti PKN ini," jelas Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini menyatakan hal itu dilakukan mengingat masih ada praktik korupsi yang dilakukan oknum anggota partai.  

Padahal, lanjut Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah sering mengingatkan kader agar hidup sederhana dan menghindari perbuatan koruptif.

“Apa yang disampaikan Pak Firli harus menjadi landasan bagi seluruh anggota dan kader partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan termasuk korupsi. Kultur inilah yang terus dibangun," jelas dia.

Johan Budi mengatakan pemaparan Firli bukan hanya soal kerugian negara. 

Sebab, ternyata ada 30 jenis korupsi yang bisa diklasifikasikan ke dalam tujuh klaster.

“Pak Firli juga menegaskan bahwa tugas-tugas KPK ini bukan hanya menangkap lewat OTT saja, tetapi juga tugas pencegahan, monitor, dan supervisi. Ini semua yang dilakukan oleh KPK. Mudah-mudahan bisa dipahami oleh para pengurus partai,” kata Johan Budi. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler