Firli Bahuri: Semoga Suatu Saat Indonesia Tidak Peringati Hari Antikorupsi

Senin, 09 Desember 2019 – 11:30 WIB
Firli Bahuri. Foto: Nova Wahyudi/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua KPK terpilih periode 2019-2023 Firli Bahuri mengingatkan pentingnya politik keamanan dalam upaya melawan rasuah. Politik keamanan itu merupakan unsur penting agar KPK bisa menjalankan tugasnya.

Firli melihat Hari Antikorupsi Dunia adalah hari keprihatinan bagi semua. Sebab, semua pihak diingatkan bahwa ada hal serius yang harus dijadikan perhatian untuk bersama-sama memberantasnya.

BACA JUGA: Jabat Ketua KPK, Irjen Firli Bahuri Isyaratkan Tak Mundur dari Polri

"Di samping itu, Hari Antikorupsi Dunia juga memberi makna peringatan bahwa kita masih memiliki masalah korupsi karena tidak semua negara melaksanakan peringatan Hari Antikorupsi. Terutama negara-negara yang memang tidak lagi menempatkan korupsi sebagai masalah serius, karena memang tidak ada lagi korupsi," kata Firli dalam keterangan yang diterima, Senin (9/12).

Dia mengharapkan Indonesia suatu saat tidak lagi melaksanakan peringatan Hari Antikorupsi, karena negara sudah bersih dari korupsi.

BACA JUGA: KPK Rezim Firli Bahuri Harus Memperkuat Pencegahan Korupsi

Untuk itu, Firli mengajak semua pihak mengambil peran dalam melakukan pemberantasan korupsi sesuai dengan tataran hak, kewajiban dan kewenangan.

"Banyak hal yang bisa seluruh anak bangsa lakukan untuk melakukan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan UU Nomor 19 Tahun 2019 atas perubahan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi," jelas dia.

Bekas Kabaharkam Polri ini menilai KPK merupakan garda terdepan yang merupakan tumpuan harapan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi harus melakukan tugas pokoknya sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 6 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019.

Tugas-tugas tersebut tidak akan efektif tanpa bekerja sama, bersinergi dengan seluruh instansi, elemen bangsa, pimpinan lembaga baik pemerintah, swasta, kalangan dunia usaha, para tokoh-tokoh bangsa.

"Dengan demikian, maka seluruh program pembangunan nasional dapat terlaksana dan pada akhirnya cita-cita nasional Indonesia yang cerdas, Indonesia yang sejahtera dapat kami wujudkan, negara Indonesia yang adil makmur sejahtera di seluruh nusantara," ujarnya. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler