First Lady Apresiasi Kawasan Rumah Pangan Lestari

Rabu, 02 Agustus 2017 – 16:30 WIB
Iriana Joko Widodo (kanan). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, TANGERANG - Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengapresiasi keberhasilan Kementerian Pertanian dalam rangka pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), yang berlokasi di Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Desa tersebut merupakan salah satu lokasi percontohan program Kampung Sejahtera yang digarap oleh 14 kementerian dan instansi pemerintahan. First Lady mengatakan, pemanfaatan pekarangan di sekitar rumah, mulai pengairan, kebun bibit desa, hingga pengolahannya sangat baik.

BACA JUGA: Petani Diharapkan Ikut Wujudkan Layanan Pertanian Bersih dan Bebas Pungli

"Program ini harus selalu didampingi untuk memperbaiki teknologi pertaniannya dan berkelanjutan," kata dia sembari menyerahkan teknologi bibit tanaman obat, sayuran, dan bibit kepada masyarakat Desa Kohod, Rabu (2/8).

Program ini merupakan inisiasi Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja yang berisikan istri-istri menteri dan pejabat negara di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA: Peran Petani Wujudkan Program dan Layanan Pertanian Bersih dan Bebas Pungli

Dalam kunjungan ini, Iriana didampingi istri pejabat negara antara lain, Ibu Mufidah Jusuf Kalla, Martati Amran Sulaiman, Tri Suswati Tito Karnavian, dan Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.

Desa Kohod merupakan salah satu dari tiga desa di Indonesia yang ditetapkan sebagai lokasi percontohan Kampung Sejahtera. Dari hasil kajian Universitas Gajah Mada, terdapat enam permasalahan yang dihadapi Desa Kohod yakni legal kepemilikan tanah, perumahan dan kawasan pemukiman, fasilitas umum, fasilitas sosial, kelembagaan, serta sumber daya dan sosial budaya yang masih belum memenuhi standar.

BACA JUGA: Kunjungi Pulau Terluar Sulawesi, Mentan Geleng Kepala

Desa Kohod sendiri hanya berjarak sekitar 100 meter dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Namun, kondisinya masih jauh dari kata ideal sebagai beranda ibu kota negara.

Karena permasalahan yang kompleks tersebut, pendekatan yang dilakukan tidak bisa dilakukan secara parsial, namun harus komprehensif dan melibatkan multisektor.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten Muchammad Yusron mengatakan, desa ini sebenarnya sangat potensial. Dengan total jumlah penduduknya 8.755 jiwa, Desa Kohod jika dikerjakan bersama, akan terbangun dengan baik.

"Desa ini bisa menjadi pilot project Program Kampung Sejahtera yang bisa dikatakan sebagai laboratorium mini sinergisitas antarkementerian dan lembaga,” katanya.

Di awal program ini yakni tahun 2016, kegiatannya difokuskan pada pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan kepada warga, khususnya kelompok wanita tani yang berjumlah 500 anggota, kelompok peternak, dan masyarakat umum.

Kegiatannya berupa pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan, pelatihan penanganan pascapanen, pelatihan intensifikasi lahan tidur, pelatihan, dan intoduksi Ayam KUB, dan pelatihan pembinaan budidaya kambing kosta.

“Ini kami bantu juga dengan benih sayuran, buah-buahan, kelapa genjah, dan alsintan,” kata Yusron. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iriana Joko Widodo: Sabar...Semua Kebagian


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler