Fitur Ini Bantu Mengurangi Ban Slip Saat Bermanuver di Jalan Basah 

Kamis, 24 Desember 2020 – 15:10 WIB
Mobil Wuling saat melintasi jalanan basah dan berkelok. Foto: dok Wuling Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Masih banyak pengemudi kendaraan belum memahami tentang tekanan ban mobil ketika digunakan saat berkendara di musim hujan. 

Padahal tekanan ban menjadi salah satu kunci utama untuk meminimalisir mobil agar mobil tidak terjadi aquaplaning ketika di jalan basah.

BACA JUGA: Dukungan Wuling Motors untuk Tim Serdadu Tridatu Terus Mengalir

Namun, jika tekanan ban kurang tidak menutup kemungkinan terjadi aquaplaning dan bisa menyebabkan kecelakaan. 

Lantas bagaimana aturan tekanan ban mobil yang benar? 

BACA JUGA: 5 Komponen Sepeda Motor yang Harus Diperhatikan Saat Musim Hujan

Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana menyarankan, pengemudi mobil harus memperhatikan tekanan angin ban sebelum melakukan perjalanan. 

Sebab, tekanan ban tidak boleh kurang dari standarnya. Jika kurang, kata Sony, maka bagian tapak ban tidak akan menempel di permukaan aspal. 

BACA JUGA: Cara Mudah dan Menguntungkan Beli Mobil Wuling, Simak Nih

"Tekanan ban berkurang maka bagian telapaknya tidak 100 persen menempel di aspal dan justru membuat gejala aquaplaning makin besar kerena membentuk sebuah ruang," terangnya saat dihubungi JPNN.com, Kamis (24/12).

Ia menambahkan, telapak ban harus sesuai dengan kondisinya. Makin banyak kembangan di ban mobil, maka ban itu bisa membuang air pada bagian telapak ban tersebut. 

Namun, lanjut Sony, jika keadaan ban sudah 'botak' atau tidak memiliki grip maka pengemudi harus mengurangi kecepatan saat melaju di jalan dengan permukaan basah. 

Apalagi ketika bertemu jalan berkelok maka pengemudi harus menurunkan kecepatan minimal 10-20 kpj dari kondisi kering. 

"Ban yang sudah botak tidak memiliki grip yang baik, ketika harus bermanuver akan cenderung ban slip dan bisa berujung kecelakaan. Sehingga pastikan ban tersebut tidak botak atau lakukan manuver dengan smooth," sarannya. 

Meski begitu, Sony mengatakan, terjadinya aquaplaning masih bisa dikontrol pengemudi. 

Namun dengan catatan, kendaraannya harus memiliki fitur electronic stability control (ESC) dan anti-lock braking system (ABS). 

Pasalnya, fitur tersebut dapat mendeteksi adanya potensi kehilangan kendali pada saat bermanuver. Selain itu, fitur ABS juga membuat pengereman lebih maksimal. 

Namun, kata Sony, fitur itu kini tidak hanya terdapat di kendaraan kelas premium saja, tetapi juga tersedia di Wuling Almaz yang memiliki harga lebih terjangkau. 

"Menurut saya fitur-fitur tersebut banyak di kendaraan kelas premium. Tetapi Wuling Almaz dengan harga terjangkau sudah dapat fitur komplit," pungkasnya. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler