Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, mengungkapkan laporan atas berbagai kasus-kasus korupsi baik oleh Fauzi Bowo maupun Jokowi, akan berpengaruh pada tingkat keterpilihan pada putaran kedua yang digelar 20 September nanti. Terlepas dari benar ataupun tidak laporan dugaan korupsi itu, namun Iberamsjah meyakini hal itu akan membuat para pemilih lebih banyak pertimbangan dalam menentukan pilihan.
“Saya tidak tahu apakah laporan-laporan tuduhan kasus korupsi terhadap dua pasangan calon itu benar adanya atau hanya upaya saling menjatuhkan dari masing-masing pihak. Tapi pasangan calon wakil gubernur dari masing-masing calon akan menentukan juga siapa yang akan menang,” ujar Iberamsjah saat dihubungi wartawan, Minggu (2/9).
Menurutnya, dalam konteks itu pula maka masyarakat bisa menimbang calon wakil gubernur DKI, baik Nachrowi ataupun Basuki. ”Faktor Nachrowi Ramli dan Ahok (Basuki) akan menentukan pilihan masyarakat, apakah masyarakat lebih menginginkan Nachrowi Ramli sebagai gubernur pengganti yang memimpin Jakarta jika tuduhan terhadap Foke (Fauzi) benar, atau masyarakat lebih memilih Ahok sebagai pengganti Jokowi jika tuduhan terhadapnya benar,” ulasnya.
Namun Iberamsjah menganggap posisi Foke lebih diuntungkan karena faktor Nachrowi. Sebab, Jokowi memang dihantam dengan isu SARA karena berpasangan dengan Ahok. "Terlepas dari etis tidaknya isu SARA yang sempat dimunculkan, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap pemilih," ulasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jeblok Disurvei, Partai Berbasis Islam Pede
Redaktur : Tim Redaksi