Jeblok Disurvei, Partai Berbasis Islam Pede

Sabtu, 01 September 2012 – 10:24 WIB
JAKARTA--Partai-partai politik berbasis massa Islam masih percaya diri menghadapi Pemilu 2014. Meski diperkirakan menghadapi posisi yang makin sulit, partai-partai itu tetap yakin bisa eksis.

Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi menegaskan, apa pun hasil analisis lembaga survei justru menjadi sesuatu yang positif bagi partainya. "Akan menjadi motivasi bagi seluruh pejuang dan warga PKB untuk terus bekerja dan berbagi kepada rakyat," ujarnya saat dihubungi kemarin (31/8).

Menurut Nahrawi, pemilih PKB memiliki ciri khusus jika dibandingkan dengan partai-partai lain. "Kami masih haqqul yaqin dengan semangat istiqamah dan daya juang warga NU yang tetap ingin punya sayap politik untuk memperjuangkan harapan warga NU," tegasnya.

Meski demikian, Nahrawi mengeluhkan masih maraknya politik uang dalam praktik politik di tanah air. Upaya meraih dukungan pemilih masih kerap dilalui lewat jalur instan, yaitu dengan politik uang.

"Insya Allah, bila tradisi politik akhlakul karimah terus dilakukan semua pihak, akan ada pendidikan politik yang baik bagi rakyat. Rakyat juga harus diberi tahu bahwa bila semata-mata bergantung pada uang, korupsi akan semakin membumi," imbuhnya.

Ketua DPP PPP Arwani Thomafi juga menyatakan optimismenya menghadapi Pemilu 2014. "Itu hanya survei. PPP dalam posisi sebenarnya saat ini cukup aman," kata Arwani.

Dia menuturkan bahwa persoalan formasi dukungan pemilih terhadap partai-partai saat ini tidak bisa dikotakkan pada dukungan terhadap partai Islam atau nasionalis. Pemahaman semacam itu dinilai tidak tepat. "Dukungan tetap akan diberikan dengan memperhatikan kinerja parpol," jelasnya.

Setali tiga uang, Sekjen DPP PKS Anis Matta tetap yakin partainya mampu meluluhkan hati pemilih. Terutama para pemilih muda yang hingga kini belum menentukan pilihan.

"Hasil survei itu tidak masalah bagi kami. Pemilu masih lama. Kami optimistis bisa mengambil hati pemilih, terutama undecided voters," kata Anis.

Survei Charta Politika mengungkapkan bahwa partai-partai nasionalis masih mendominasi lima besar perolehan suara. Lima besar itu adalah Partai Golkar, Demokrat, PDIP, Gerindra, dan Nasdem. Survei tersebut juga mengungkap, empat partai berbasis massa Islam yang ada di parlemen saat ini (PKS, PPP, PKB, dan PAN) berada dalam posisi kritis. Hal itu terkait aturan parliamentary threshold 3,5 persen. Dalam survei tersebut, PKS mendapat dukungan tertinggi, yakni 3,9 persen, disusul PPP (2,7 persen), PKB (2,6 persen), dan PAN (1,9 persen). (dyn/c6/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pascaputusan MK, Semua Parpol Dinilai Sama

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler