"Bukan pemimpin yang arogan atau membiarkan isu SARA (Suku Agama Ras Antargolongan) memecah belah persatuan antar umat beragama," kata Tjahjo, Minggu (12/8), lewat pesan singkatnya kepada wartawan.
Dijelaskan Tjahjo, Jokowi-Ahok juga menawarkan perbaikan kualitas manajemen dan kebijakan pemerintah yang pro terhadap rakyat kecil. Misalnya, kartu sehat dan kartu pintar serta penataan pasar tradisional. Selain itu integrasi sistem transportasi massal, perumahan dan perkantoran untuk mengurangi kemacetan serta pengendalian banjir dengan pendekatan teknik dan kolaborasi hulu-hilir.
"Saatnya warga DKI yang punya hak pilih, yang ingin perubahan, warga DKI bersatu padu tanpa memandang perbedaan suku, agama, golongan dan status kaya-miskin. Jokowi-Basuki membangun koalisi dengan warga DKI. Jokowi Basuki memegang amanah warga DKI yang menginginkan perubahan pemerintahan di DKI," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR itu menegaskan, Jokowi-Ahok tidak memermasalahkan dukungan partai-partai politik ke pasangan lain. "Itu hak politik yang harus kita hargai, tidak masalah," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SDA Minta Foke-Nara Peduli Nasib Guru Ngaji
Redaktur : Tim Redaksi