Langkah utama yang akan diambil Pemprov DKI adalah melakukan pencegahan dengan mensosialisasikan tentang penyebab kebakaran. Pasalnya, pengetahuan masyarakat mengenai pemicu kebakaran dirasa masih minim.
"Fokus kita mencegah terjadi arus pendek dengan pemanfaatan dan penggunaan, kelistrikan yang standar. Itu perlu kita sosialisasikan karena di pemukiman banyak yang belum paham," ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat mengunjungi kantor Dinas Pemadam Kebakaran di Jalan KH. Zaenul Arifin nomor 71, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Menurut Foke, masyarakat masih mengangap remeh masalah instalasi listrik. Di beberapa kasus kebakaran, seringkali ditemukan kesalahan pemasangan alat listrik.
Oleh karenanya, Pemprov DKI akan bekerjasama dengan asosiasi kontraktor listrik dan instalator listrk untuk memberi pengetahuan kepada warga mengenai hal ini.
"Ini tantangan kita untuk memberikan pengertian kepada warga untuk berhati-hati memasang instalsasi. Kita akan beri pemahaman yang seaman dan semurah mungkin agar tidak malah menjadi beban," papar Foke.
Sementara itu untuk mengatasi pascakebakaran, Pemprov DKI memberikan tiga opsi. Opsi pertama adalah membangun rumah susun bagi para korban. "Kalau itu ada di tanah negara dan memungkinkan rumah susun, maka bisa kita tawarkan. Sudah kita buktikan di Benhil," terang Foke.
Opsi kedua adalah bekerja sama dengan pihak swasta untuk membangun kembali rumah korban. Ketiga yakni membiarkan warga sendiri membangun kembali rumahnya di lokasi kebakaran.
Untuk diketahui, selama bulan Ramadhan tahun ini telah terjadi 139 kasus kebakaran di ibukota. Kebakaran terjadi dalam kurun waktu 20 Juli hingga 18 Agustus 2012. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Minta Kebakaran Tak Dipolitisir
Redaktur : Tim Redaksi