Fokus Pulangkan WNI yang Tertembak

Minggu, 06 Juni 2010 – 07:31 WIB

JAKARTA -- Proses pemulangan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang tertembak dalam penyerbuan kapal kemanusiaan Mavi Marmara dipercepatKedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman, Jordania mengambil keputusan itu berdasar masukan 10 rekan sesama tim relawan RI dalam Kapal Mavi Marmara yang masih sehat

BACA JUGA: BANDUNG: Kirim Tentara RI ke Gaza!

Dua korban luka tembak yakni Surya Fahrizal (wartawan Hidayatullah.com) dan Okvianto Emil Baharudin (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina, Kispa) akan menjadi prioritas pemulangan pada Senin besok


"Secepatnya, paling tidak awal pekan ini (senin, Red) sudah bisa dipulangkan," kata Duta Besar RI untuk Jordania, Zainulbahar Noor ketika dihubungi kemarin (5/6) siang

BACA JUGA: TEGAL: PKS Ajak Umat Qunut Nazilah

Zainulbahar mengatakan, sebelum memroses pemulangan, KBRI akan lebih dulu memulangkan Surya dari wilayah Israel ke Jordania
Pemulangan Surya yang dilangsungkan tadi malam WIB akan dilakukan dengan seremonial

BACA JUGA: Relawan Tunggu Visa Keberangkatan

"Hari ini (kemarin, Red) kami menyiapkan seremonial penjemputan di perbatasan Israel-Jordania di Jembatan HusseinRencananya akan ada ekspose agar bisa memberikan efek jera kepada Israel," kata dia.   

Surya adalah wartawan Hidayatullah.com yang mengalami luka tembak di dada kanan dan telah menjalani operasi di RS Ramban Hospital, Haifa, IsraelKondisi Surya mulai membaik setelah operasi pengangkatan pecahan peluru yang menembus sejumlah organ dalamnyaSurya rencananya akan dipulangkan dengan ambulans melalui perbatasan Jordania-Israel di Jembatan Hussein

Zainulbahar mengatakan, mengingat ekskalasi kejadian yang memancing perhatian dunia internasional ini pihaknya telah mendirikan crisis center yang terletak di kantor KBRI JordaniaDiharapkan dengan sarana dan alat yang tersedia, berbagai informasi dapat selalu disuplai ke Indonesia"Kami akan selalu intens berkomunikasi baik untuk memantau relawan yang di Jordania maupun Turki," kata dia.

Dia melanjutkan, hasil tes darah dan urine yang dilakukan untuk meneliti kemungkinan bahwa WNI tersebut diracun militer Israel berlangsung cukup baikHasil tes menunjukkan bahwa tidak ada kandungan bahan kimia atau racun dalam tubuh 10 WNI yang sehat

Ditemui terpisah, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Teguh Wardoyo mengatakan bahwa pemulangan para WNI diupayakan secepat mungkinNamun, kata dia, Kemenlu memberikan opsi terbuka kepada para relawan itu jika ingin melanjutkan perjalanan menembus barikade Israel di Gaza."Kita koordinasi dengan relawanLihat nanti bagaimana langkah terbaik," jelasnya.

Menurut Teguh, setelah kedua korban luka tembak telah mendapatkan perawatan medis yang mencukupi maka mereka akan dipulangkan"Ya kita menunggu recovery-nyaMungkin bisa diterbangkan menunggu kondisinya keduanya sudah fit," jelasnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan tidak ada WNI dalam Kapal Rachel Corrie yang juga menjadi sasaran penyergapan pasukan komando Israel di perairan internasional kemarinKarena itu, sampai saat ini dipastikan bahwa WNI yang menjadi relawan kemanusiaan untuk menembus Gaza masih berjumlah 12 orang.

"Kami sudah cek ke KBRI di Kuala Lumpur-Malaysia dan Aman- Yordania yang dipastikan tidak ada relawan WNI yang berada dalam kapal tersebut," kata FaizaKapal Rachel Corrie sendiri diharapkan tiba di Gaza kemarinKapal itu membawa sekitar 750 ton bantuan, termasuk obat-obatan bagi penderita kankerKapal itu juga mengangkut bahan-bahan bangunan, kertas, peralatan sekolah, dan suplai lainNamun, sama seperti insiden sebelumnya, militer Israel juga menduduki Kapal Rachel Corrie, alasannya, karena kru kapal menolak perintah untuk mengarahkan kapal ke pelabuhan Ashdod, IsraelMiliter Israel mengklaim kru MV Rachel Corrie memperbolehkan tentara Israel menaiki kapal Irlandia tersebut.

Markas Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) di Indonesia juga sedang menanti kedatangan dua sukarelawan asal Indonesia yang terluka untuk kembali ke Tanah AirSaat ini, KISPA sedang mencoba menghubungi Okvianto dan Surya selain menanyakan kabar dan rencana pemulangan, Kispa juga ingin menitipkan barang-barang sukarelawan Indonesia yang tertinggal di Turki"Kami sedang mencari kepastian, tapi diperkirakan Senin bisa sampai sini," kata Humas Kispa, Agus Daroesman(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan RI Lanjutkan Misi ke Gaza


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler