jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan peninjauan harga-harga sayuran, tempe, buah, bumbu, dan bahan pokok lainnya di Pasar Induk Teknik Umum (Tekum).
Tak sendiri, Bima Arya ditemani Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, dan unsur Forkopimda Kota Bogor.
BACA JUGA: Pedagang: HET Atasi Harga Beras yang Ugal-ugalan
Rombongan yang didampingi oleh jajaran direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor langsung mengecek stok komoditas di Passar Tekum.
Peninjauan dilakukan guna memastikan harga-harga kebutuhan rumah tangga di Kota Bogor tetap stabil selama Ramadan.
BACA JUGA: Pemkot Bogor Imbau Pengusaha Tempat Hiburan Malam Tutup Operasional Selama Puasa
Bima Arya mengatakan bahwa harga komoditas masih stabil dan stoknya masih terjaga sampai dua pekan ke depan.
"Hanya harga beras yang masih dikeluhkan tinggi oleh pedagang dan masyarakat," kata Bima Arya, dalam keterangannya, Selasa (12/3).
BACA JUGA: DPRD Kota Bogor Siapkan Perencanaan Mencegah Banjir
Bima Arya juga memastikan bahwa stok sayur, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan bombai, beserta buah-buahan di Pasar Induk Tekum Kota Bogor masih aman dan terjaga.
"Kalau ada kenaikan harga, nanti kami cek penyebabnya kenapa. Jika karena stoknya berkurang, ya pasti kami lakukan operasi pasar," jelasnya.
Sementara itu, Atang meminta Tim Pengendali Iflasi Daerah (TPID) yang dinakhodai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah, untuk terus mengecek komoditas pangan.
Dalam hal tersebut, Atang pun menekankan komoditas seperti beras harus menjadi perhatian utama. Jika terjadi tren kenaikan harga komoditas pangan, Atang meminta TPID langsung berkoordinasi dengan memastikan rantai pasok lancar.
"Jika ada tren dalam satu minggu ada kenaikan, tentu harus segera komunikasi dengan pihak terkait. Komunikasi dengan supplier maupun distributor. Khusus untuk beras, segera komunikasi dengan Bulog," tegas Atang.
Lebih lanjut, terkait dengan kebutuhan pemenuhan stok beras, Atang menyarankan agar Pemerintah Kota Bogor bersama Bulog menyiapkan skenario penggunaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
"Ada gudang Bulog di Dramaga. Kabulog juga orang Bogor. Jika harga terus naik, maka bisa komunikasi dengan Bulog untuk bisa salurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke pasar," ungkapnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh