jpnn.com, JAKARTA - Pedagang: HET Atasi Harga Beras yang Ugal-ugalan
Pemerintah merelaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium mulai 10-23 Maret 2024.
BACA JUGA: Harga Beras Melambung, Jokowi: Cek Langsung, Jangan Tanya kepada Saya
Kebijakan relaksasi ini membuat HET beras premium naik Rp 1.000 untuk delapan wilayah.
Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid menilai kebijakan merelaksasi HET untuk menjaga harga dan stok beras stabil di pasaran.
BACA JUGA: Pemalsuan Dokumen 2.000 Ton Beras Bulog di Sumut Terungkap, Nih Pelakunya
"Kalau enggak ada HET harga beras gak akan turun," kata dia kepada wartawan, Selasa (12/3).
Ia mengatakan dengan diterapkannya HET, membuat pabrik-pabrik besar penguasa beras tidak ugal-ugalan membeli gabah petani.
BACA JUGA: Pemerintah Relaksasi Sementara HET Beras Premium, Harga Bakal Stabil?
Dia mendata ada sekitar 7 pabrik yang membeli gabah ugal-ugalan saat ini.
"Petani harus untung tapi jangan sampai harga beras naik," kata dia.
Menurut dia, dengan adanya kebijakan HET ini satgas pangan di bawah Kepolisian RI bisa ikut mengawasi di lapangan.
Apabila ada pabrik yang melanggar, maka negara harus tegas.
"Kasih sanksi. Panen ini cukup kok harga malah naik. Kan lucu," tegas dia.
Sebelumnya Badan Pangan Nasional menerapkan relaksasi HET beras premium untuk menstabilkan harga di Pasar.
Relaksasi ini membuat harga beras naik Rp 1.000 per kilogram. Di Jawa misalnya, semula HET Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif