jpnn.com - DEPOK - Kota Depok hingga kini belum bisa membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Meskipun sudah diberikan kuota 110 orang, namun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) belum menentukan rincian formasinya. Akibatnya, daerah belum membuka pendaftaran.
Kepala BKD Depok, Harry Prihanto mengatakan, pihaknya mengajukan 3.000 kuota CPNS ke pemerintah pusat. Namun, hanya 110 yang disetujui.
BACA JUGA: Terdakwa Sodomi Murid JIS Bantah Punya Pacar Sesama Jenis
“Hanya 110 orang saja dan itu sangat jauh dari harapan. Kebutuhan memang banyak, namun yang menentukan hasilnya tetap dari pusat, daerah tidak bisa berbuat banyak,” katanya kepada INDOPOS (Grup JPNN), saat dihubungi, kemarin (27/8).
Menurutnya, diberikannya jatah 110 orang CPNS di Depok dari KemenPAN-RB lantaran beberapa sebab. Yakni, masih banyaknya tenaga kontrak yang mengabdi dan belum diangkat sebagai PNS.
BACA JUGA: Kapal Paus Terbakar, Puluhan Korban Luka Bakar
Seperti, guru honorer dan tenaga honorer di sejumlah dinas, serta kelurahan hingga kecamatan. Lebih utama adalah minimnya APBD membayar gaji CPNS baru.
Harry menambahkan, tidak disetujuinya usulan tersebut membuat BKD tidak bisa memberikan 1.119 guru baru untuk Dinas Pendidikan.
BACA JUGA: Terdakwa Sodomi JIS Kompak Ngaku tak Bersalah
“Kami mohon maaf kepada Disdik karena belum bisa menepati janji. Dan sampai sekarang kami belum berani membuka pendaftaran, sebab formasi yang dibutuhkan belum juga disetujui. Ini kendala yang kami hadapi setiap tahun lantaran kuota kami ajukan selalu ditolak,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila menyayangkan, kuota yang diajukan tidak disetujui. Padahal, jika dipenuhi maka kekurangan tenaga pendidik bisa diatasi.
“Pupus sudah harapan kami untuk meningkatkan mutu pendidikan. Altenatif yang bisa kami ajukan adalah mengangkat guru honorer jadi PNS dan menambah guru honorer lagi. Jika tidak begitu bagai mana nanti peningkatan mutu pendidikan,” tuturnya.
Herry menyatakan, saat ini jumlah kebutuhan guru itu mencapai 1.119 orang yang dibagi beberapa tingkat pendidikan. Seperti, untuk SD 836 guru, SMP 181 guru, dan SMA 48 guru, serta SMK 54 guru. Sementara, jumlah guru yang pensiun pada 2014 sampai 2015 sebesar 2.023 guru.
Saat ini jumlah guru yang berstatus PNS 3.892 orang, dengan rincian SD 2.743 guru, SMP 747 guru, SMA 319 guru, dan SMK 83 guru. Kemudian jumlah tenaga honorer mencapai 400 guru yang diperbantukan di beberapa sekolah. (cok/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Dilantik jadi Presiden, Jokowi Pangkas Ribuan Jabatan di DKI
Redaktur : Tim Redaksi