Formasi PPPK 2024 Condong ke P1 & P2, Guru P3 Minta Keadilan 

Jumat, 09 Februari 2024 – 19:59 WIB
Saepul Majid (rompi berkacamata hitam) tengah berpose dalam rangkaian membimbing study tour peserta didik SMAN 1 Cipatujah di Tebing Breksi, Yogyakarta. Foto dok. Saepul for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Formasi PPPK 2024 condong ke P1 dan P2. Guru P3 pun meminta keadilan. P1 merupakan prioritas satu, yang mana gurunya lulus passing grade (PG) pada seleksi PPPK 2021, tetapi tidak mendapatkan formasi.

P2 adalah guru honorer K2 yang menjadi prioritas kedua. P3 merupakan guru honorer negeri dengan masa pengabdian minimal 3 tahun menjadi prioritas ketiga (P3).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada Pembatalan PPPK 2023, tetapi Seluruh Guru Honorer K2 Lulus, Cermati Penjelasan BKN

Dendi Nurwega, guru ASN PPPK mengaku menerima banyak keluhan dari P3. Mereka merasa dianaktirikan, karena pemerintah hanya fokus kepada P1 dan P2.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun menargetkan 12 ribuan P1 akan dituntaskan dalam seleksi PPPK 2024.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada Kado Indah di Hari Guru, Honorer K2 Siapkan Diri untuk Tes CAT BKN

Pak Wega, sapaan akrabnya, mengatakan P1 memang perlu dituntaskan. Namun, P3 seharusnya diperhatikan juga, karena mereka merupakan guru honorer yang mengabdi bertahun-tahun di sekolah negeri.

"Kalau P1 ini kan ada guru honorer negeri dan swasta ya. Nah, P3 murni guru negeri dan menempati sekolah induk negeri," kata Pak Wega kepada JPNN.com, Jumat (9/2).

BACA JUGA: Honorer Teknis PR1 Minta Diangkat PPPK Tanpa Tes, Setarakan dengan Guru P1

Dia berharap pemerintah pusat dan daerah tidak mengabaikan guru P3, yang sampai saat ini masih belum jadi prioritas.

Sementara itu, Saepul Majid, guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) SMAN 1 Cipatujah, Tasikmalaya mengungkapkan bagaimana perasaannya ketika tiga tahun berturut-turut tidak terakomodasi lantaran berstatus P3.

Guru honorer negeri yang sudah mengikuti tes PPPK 2021 ini selalu gagal masuk nominasi karena Pemda hanya fokus kepada P1 dan P2.

Dia menceritakan saat seleksi PPPK guru 2023 tidak bisa melanjutkan pendaftaran di sscasn.bkn.go.id.

 Itu karena dibatasi oleh yang lulus P1 terlebih dahulu untuk melanjutkan tes (resume).

"Jadi, Pemprov Jawa Barat tidak membuka formasi untuk guru P3, makanya tahun lalu saya tidak bisa resume," keluhnya. 

Dia berharap informasi dari Panselnas disampaikan sejelas-jelasnya sebelum terpublikasi ke media. 

Misalnya jadwal tes mundur atau perubahan jadwal tes, laman website tidak bisa diakses, kebijakan afirmasi, dan lainnya.

"Jadi, tidak membuat gusar para guru honorer negeri khususnya P3 yang harus jauh-jauh hari persiapannya," ucapnya.

Selanjutnya, update Dapodik secara realtime sehingga bisa mudah terpetakan ketika ada pengusulan kebutuhan formasi sesuai daerah ke pusat. Termasuk kategori honorer negeri yang sudah ikut seleksi PPPK 2021, tetapi status P3 yang terdata di BKN dan benar-benar satu pintu datanya.

"Tuntaskan PPPK yang lulus PG terutama P3 di tahun 2021 yang belum terakomodasi, apalagi nilai ambang batas terbaru seleksi PPPK 2023 lebih kecil daripada PPPK 2021," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler