jpnn.com, JAKARTA - Honorer teknis berstatus PR1 atau peserta yang lulus ambang batas, tetapi tidak mendapatkan formasi PPPK 2023 mimta diperlakukan setara guru P1.
Jika guru P1 (pesera lulus passing grade PPPK 2021, tetapi tanpa formasi) langsung diangkat ketika seleksi PPPK 2022 dan 2023, maka honorer teknis PR1 minta hal serupa.
BACA JUGA: Perincian Formasi CPNS 2024 & PPPK: Jatah Honorer Teknis Terbanyak
"Kami minta pemerintah memprioritaskan honorer teknis PR1 dalam seleksi PPPK 2024 sama seperti perlakuan pada guru P1," kata Ketua Forum Honorer K2 Teknis Administrasi Kota Raha, Kabupaten Muna Ali Sabara kepada JPNN.com, Kamis (8/2).
Dia mencontohkan kota Raha banyak honorer K2 teknis berstatus PR1. Mereka hanya butuh kejelasan dari PR1 teknis.
BACA JUGA: Info Terbaru Formasi Prioritas CPNS 2024 & PPPK, Honorer Teknis Siap-siap Saja
Ali mengungkapkan bagaimana galaunya honorer K2 berstatus PR1 ini.
Mereka khawatir tidak diperhitungkan dalam seleksi PPPK teknis 2024 dan diadu lagi dengan honorer lainnya.
BACA JUGA: Jatah Formasi Tendik di PPPK 2024 Cuma Sebegini, Honorer Harus Berjuang Lagi
Dia mengungkapkan kekecewaannya lantaran honorer K2 yang gagal di PPPK 2023 rata-rata memiliki nilai tes di atas 300.
Sebaliknya yang lolos justru honorer dengan nilai rendah. Itu karena mereka pindah ke instansi lainnya.
"Bodohnya kami di sini terlalu percaya dengan pernyataan pejabat KemenPAN-RB yang menyatakan harus melamar di instansi induk kalau mau dapat afirmasi," ucapnya.
Faktanya, lanjut Ali, honorer yang pindah instansi tetap diprioritaskan alias diafirmasi.
Seandainya Ali dan kawan-kawannya pindah Instansi, mereka juga pasti lolos.
Walaupun kecewa berat, Ali tetapi berusaha membangun semangatnya dengan mengetuk pintu pemerintah pusat.
Ali berharap ada solusi terbaik buat PR1 teknis agar tahun ini diangkat langsung.
"Mudah-mudahan tahun ini kami bisa juga mengurus berkas seperti teman-teman yang lain. PR1 teknis langsung penempatan seperti P1 guru," cetusnya.
Ali kembali meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menerbitkan regulasi yang berpihak kepada PR1 teknis.
Jangan membedakan PR1 teknis dan P1 guru. Keduanya sama-sama lulus seleksi dengan nilai di atas ambang batas.
Dia juga berharap ada optimalisasi bagi honorer teknis yang ikut seleksi PPPK 2023.
Pemerintah pada 2023 pernah memberlakukan optimalisasi bagi honorer hasil seleksi PPPK teknis 2022.
"Banyak honorer K2 dan non-K2 yang lulus pascaoptimalisasi. Semoga tahun ini kami bisa merasakan hal serupa," pungkas Ali. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad