LONDON - Polemik mengenai buruknya kualitas ban yang disediakan Pirelli ternyata tak berhenti setelah balapan Formula 1 seri Silverstone, Inggris berakhir. Masalah baru muncul menghadapi balapan di seri kesembilan di sirkuit Nurburgring 7 Juli mendatang.
Adalah bos McLaren, Martin Whitmarsh yang menghembuskan polemic baru. Dia meminta semua tim untuk bersikap tegas mengenai berbagai kasus terkait ban yang diterjadi balapan Formula 1 sepanjang musim ini.
Caranya ialah dengan melakukan boikot. Sikap frontal tersebut dianggap sebagai bentuk terbaik demi menyelamatkan mutu pertandingan balapan jet darat tersebut. Namun, yang paling penting ialah menjaga keselamatan para pembalap.
Sebab, dengan kualitas ban yang buruk, para pembalap menghadapi berbagai kemungkinan jelek. Salah satu yang paling sering terjadi ialah kecelakaan. Sebagai catatan, saat balapan di Silverstone, sebanyak empat pembalap mengalami pecah ban.
“Boikot memang bahaya. Namun, hal itu bisa menjadi benar jika tim dan pembalap tidak mendapatkan rasa aman ketika sedang berada di atas mobil. Ini bukan saatnya untuk saling menuding. Ini waktu untuk bekerja bersama,” terang Whitmarsh seperti dilansir laman Sky Sports News, Selasa (2/7).
Jika benar-benar terjadi boikot, hal tersebut bakal mengulang balapan seri Indianapolis 2005 silam. Ketika itu, sebanyak 14 pembalap melakukan boikot karena ban yang disediakan dianggap sangat buruk dan berbahaya untuk keselamatan.
“Itu sebenarnya bukan hal yang kami inginkan bisa terjadi di balapan Formula 1. Tapi ini memang sangat berbahaya untuk balapan ini. Jadi kami semua harus bekerja sama untuk mencari solusi,” tegas Whitmarsh. (jos/jpnn)
Adalah bos McLaren, Martin Whitmarsh yang menghembuskan polemic baru. Dia meminta semua tim untuk bersikap tegas mengenai berbagai kasus terkait ban yang diterjadi balapan Formula 1 sepanjang musim ini.
Caranya ialah dengan melakukan boikot. Sikap frontal tersebut dianggap sebagai bentuk terbaik demi menyelamatkan mutu pertandingan balapan jet darat tersebut. Namun, yang paling penting ialah menjaga keselamatan para pembalap.
Sebab, dengan kualitas ban yang buruk, para pembalap menghadapi berbagai kemungkinan jelek. Salah satu yang paling sering terjadi ialah kecelakaan. Sebagai catatan, saat balapan di Silverstone, sebanyak empat pembalap mengalami pecah ban.
“Boikot memang bahaya. Namun, hal itu bisa menjadi benar jika tim dan pembalap tidak mendapatkan rasa aman ketika sedang berada di atas mobil. Ini bukan saatnya untuk saling menuding. Ini waktu untuk bekerja bersama,” terang Whitmarsh seperti dilansir laman Sky Sports News, Selasa (2/7).
Jika benar-benar terjadi boikot, hal tersebut bakal mengulang balapan seri Indianapolis 2005 silam. Ketika itu, sebanyak 14 pembalap melakukan boikot karena ban yang disediakan dianggap sangat buruk dan berbahaya untuk keselamatan.
“Itu sebenarnya bukan hal yang kami inginkan bisa terjadi di balapan Formula 1. Tapi ini memang sangat berbahaya untuk balapan ini. Jadi kami semua harus bekerja sama untuk mencari solusi,” tegas Whitmarsh. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... New York Knicks Dapatkan Andrea Bargnani
Redaktur : Tim Redaksi