jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Forum Nasional (Fornas) Bhineka Tunggal Ika Taufan Hunneman meminta kepada capres-cawapres terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin mulai menyusun grand design pembangunan Indonesia lima tahun ke depan.
Menurut Taufan, salah satu agenda yang sangat urgen adalah soal kedaulatan di bidang pangan, energi dan keragaman dengan membangun budaya toleransi. “Termasuk juga pembangunan sumber daya di semua lini,” kata Taufan melalui keterangan tertulisnya, Jumat (5/7).
BACA JUGA: Cak Imin & Pengurus PKB Sowan Kiai Ma’ruf, Ini Sarannya untuk Pemerintahan ke Depan
BACA JUGA: Fornas Bhinneka Tunggal Ika Ajukan Diri jadi Pihak Terkait Tak Langsung di Sidang PHPU
Selain itu, Taufan juga mendorong agar dilakukan evaluasi produktif baik dari seluruh kebijakan, implementasi sampai kepada perencanaan dari periode kemarin.
BACA JUGA: PDIP Layak Dapat Jatah Menteri Pertanian, Ini Alasannya
“Sehingga kekurangan yang ada pada periode sebelumnya bisa dibenahi. Bahkan kebijakan-kebijakan ke depan harus lebih baik serta tercapainya akselerasi,” katanya.
Untuk memastikan bahwa evaluasi ini penting, menurutnya peran partai politik juga harus ikut mendukung.
BACA JUGA: Jokowi Sebaiknya Angkat Tokoh Muda Papua Jadi Menteri
Selain itu, Taufan mengatakan kabinet ke depan harus diisi oleh kaum profesional. Baik di luar partai politik maupun dari partai politik. Sebab, profesionalisme menjadi kunci akselerasi serta keberhasilan program.
“Profesionalisme yang berintegritas dan kompeten merupakan kualifikasi yang harus dipunyai dalam kementerian, apalagi kementerian teknis,” tegas mantan aktivis '98 ini.
BACA JUGA: Sekjen Fornas: Ma'ruf Amin Tidak Menyalahi Aturan
Taufan juga mengingatkan kepada Jokowi agar berkomitmen terhadap pernyataannya bahwa dalam menyusun kabinet tidak akan bisa diintervensi oleh siapa pun.
"Kemudian, keputusan maupun kebijakan-kebijakan yang diambil lebih mengutamakan rakyat,” katanya. (mg11/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Beroposisi, Mardani PKS Harapkan Pengusung Prabowo - Sandi Tak Diakuisisi Jokowi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti