jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia Teguh Boediyana menilai PDI Perjuangan sudah sepantasnya mengambil alih jabatan menteri pertanian. Hal ini untuk menghidupkan kembali ekonomi kerakyatan yang selama ini absen.
Teguh menerangkan, koperasi di daerah banyak tergantung pada usaha pertanian rakyat. Namun sektor pertanian sejauh ini tidak menggeliat sehingga mengakibatkan koperasi rakyat lesuh.
BACA JUGA: Pembina Honorer Sebut 6 Tokoh Ini Layak jadi MenPAN RB
"Seharusnya Menteri Pertanian itu dari PDIP. Jadi PDIP harus mewujudkan bagaimana petani menjadi tulang punggung (ekonomi kerakyatan)," kata Teguh dalam acara focus group discussion (FGD) tentang Ekonomi Gotong Royong Sebagai Pilar Ekonomi Nasional di Kantor DPP PDIP, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (4/7).
BACA JUGA : PKB Minta Jatah 10 Menteri, NasDem 11, Hahaha
BACA JUGA: Jokowi Sebaiknya Angkat Tokoh Muda Papua Jadi Menteri
Teguh menyampaikan, koperasi di Indonesia itu masih kecil-kecil. Padahal koperasi ini diamini oleh para founding fathers, untuk menyatukan kekuatan ekonomi rakyat.
"Koperasi diamini oleh founding fathers sebagai salah satu instrumen yang sangat efektif untuk menyatukan kekuatan ekonomi rakyat kecil," ungkap Teguh.
BACA JUGA: Diisukan Masuk Kabinet Jokowi Lagi, Wiranto: Tunggu Saja Tanggal Mainnya
BACA JUGA : Jokowi Sebaiknya Angkat Tokoh Muda Papua Jadi Menteri
Implementasi soal ekonomi gotong royong, kata Teguh, bisa dimulai dari koperasi. Dia mendorong PDIP untuk berkomitmen memajukan koperasi.
"Koperasi merupakan salah satu instrumen yang paling pas untuk membangun gotong royong. Karena koperasi dilandasi dengan kepercayaan," jelas Teguh.
Staf ahli Menteri Koperasi ini juga menuturkan, bagaimana koperasi harusnya bisa berjalan dengan industri pertanian, yang menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Indonesia. Perlu penguatan lembaga untuk hal tersebut. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudahlah, Jangan Ada Lagi Dikotomi Menteri Profesional dan Politikus
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga