jpnn.com - JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memutuskan untuk menggenjot ekspor mobilnya di awal tahun untuk mengatasi pasar di dalam negeri yang sedang lesu. Pada Januari 2015, ekspor mobil Toyota tercatat mengalami peningkatan 53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Pencapaian ekspor Toyota di bulan pertama di tahun 2015 menembus angka 15.000 unit atau meningkat sebesar 53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 9.800 unit," ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Waring Andang Tjahjono, Selasa (24/2).
BACA JUGA: Lion Air Pilih Rahasiakan Total Kerugian akibat Delay Berkepanjangan
Primadona ekspor Toyota Indonesia masih didominasi oleh model Fortuner yang mencapai angka 4.400 unit. Fortuner menyumbangkan porsi sebesar 29 persen dari total ekspor kendaraan bermerek Toyota.
Sementara itu, sedan Vios menyumbangkan porsi sebesar 25 persen atau sebanyak 3.700 unit dari total ekspor kendaraan bermerek Toyota. Model berikutnya yang juga menjadi andalan ekspor Toyota Indonesia yaitu Kijang Innova dan Avanza yang masing-masing mencatatkan volume ekspor sebesar 1.200 dan 3.700 unit.
BACA JUGA: Sempat Tertekan, IHSG Mampu Bertahan
"Selain empat model ini kendaraan utuh lainnya yang juga diekspor adalah Yaris, Agya, Rush, dan Town Ace/Lite Ace dengan total volume sebanyak 2.000 unit," kata Warih.
Dengan pencapaian kinerja ekspor di bulan Januari yang sangat tinggi, dia menilai akan memberikan optimisme tersendiri untuk mencapai target pertumbuhan ekspor sebesar 10 persen pada tahun ini. Tahun lalu ekspor Toyota mencapai 160.000 unit.
BACA JUGA: Direksi Lion Air Sebut Tak Ada Maskapai 100 Persen On Time
"Jika kondisi stabil dan dapat dipertahankan, kami sangat yakin ekspor dapat mencapai 175 ribu unit kendaraan utuh," lanjutnya.
Selain dalam bentuk kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga mengekspor berbagai jenis produk otomotif lain berupa kendaraan terurai (CKD/complete knock down) sebanyak 2.400 unit, mesin berbasis bensin sebanyak 3.000 unit serta mesin berbasis etanol sebanyak 800 unit dan komponen kendaraan sebanyak 5,8 juta buah. "Ada juga alat bantu produksi seperti die(pengepres) dan jig (pengelasan)," tambahnya.
Beragamnya jenis produk ekspor ini sekaligus mengukuhkan posisi Toyota Indonesia sebagai perusahaan manufaktur kendaraan yang memiliki tingkat kedalaman industri yang tinggi. "Sebagai produsen otomotif yang telah eksis lebih dari 40 tahun di Indonesia, kami memiliki komitmen untuk selalu bisa turut serta mengembangkan industri otomotif di Indonesia," sebutnya.
Dengan peningkatan kedalaman industri dan daya saing, pihaknya berharap produknya menjadi lebih kompetitif sehingga siap dalam menghadapi pasar bebas di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)."Ketahanan industri dalam negeri harus mampu menjadikan Indonesia sebagai pemain yang diperhitungkan di kawasan ASEAN bukan sekadar menjadi pasar yang sangat potensial," jelasnya.(wir/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Rebound Lagi
Redaktur : Tim Redaksi