Forum Kemitraan Siapkan Solusi Atasi Masalah Ruang Hidup Orang Rimba

Selasa, 09 November 2021 – 20:46 WIB
Forum kemitraan menyiapkan solusi atasi ruang hidup orang rimba. Foto: dok. FKPS-SAD

jpnn.com, JAKARTA - Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD) terus berupaya memecahkan masalah Orang Rimba dalam mendapatkan ruang hidup dan sumber penghidupan yang lebih layak.

Saat ini masih ada laporan beberapa kepala keluarga (KK) Orang Rimba yang diindikasikan masih nomaden dan terkadang menempati kebun sawit masyarakat.

BACA JUGA: Besesandingon, Social Distancing ala Orang Rimba sudah Jadi Tradisi Sejak Dulu

Hal ini menjadi benang merah dari hasil pertemuan FKPS-SAD yang digelar di Kantor TNBD Sarolangun, Jambi, Senin (8/11). Dalam pertemuan tersebut hadir para pihak yang menjadi anggota dari FKPS-SAD.

"Kami mencoba mencarikan cara untuk memberikan ruang hidup serta memastikan jaminan keamanan tempat warga Suku Anak Dalam di masa kini dan yang akan datang," kata Elwa Mendri, perwakilan dari sekretariat FKPS-SAD dalam siaran persnya, Selasa (9/11).

BACA JUGA: Forum Kemitraan Perkuat Tiga Hal Penting untuk Suku Anak Dalam

Elwa menjelaskan pertemuan yang dilakukan kali ini menjadi rangkaian dari kegiatan yang telah dilakukan di kantor Bappeda Kabupaten Sarolangun pada 14 Oktober 2021 lalu.

Dalam pertemuan itu dilakukan evaluasi program pembangunan Orang Rimba sepanjang 2021 dan rencana lanjutan Program Pembangunan Sosial Orang Rimba/SAD tahun 2022, terutama dalam mengimplimentasikan strategi pemenuhan ruang hidup.

BACA JUGA: Forum Kemitraan jadi Solusi Atasi Persoalan Suku Anak Dalam

Kepala Balai TNBD Haidir menjelaskan perihal Pengelolaan TNBD berdasarkan ketetapan zonasi yang di-sahkan 2019 dalam Optimalisasi Tapak Keluarga dan Pengembangan Jenis SDA Bernilai Ekonomi Tinggi di Zona Tradisonal/Tanah Behuma.

Fungsi TNBD adalah membantu dalam hal penyediaan dan penataan atau pengaturan ruang hidup sesuai ketentuan yang berlaku bagi Orang Rimba, di mana lokasinya, berapa luasannya dan jenis komoditi yang dikelola.

Sementara untuk teknis pengembangan ruang ini dikembangkan menjadi ruang sumber produksi pangan akan dibantu oleh para pihak, salah satunya oleh Dinas TPHP Sarolangun.

“Dengan adanya aturan pengelolaan Taman Nasonal ini membuka ruang bagi pemerintah masuk untuk membantu Orang Rimba dalam memanfaatkan zona tradisional di dalam Kawasan TNBD”, kata Haidir. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler