Foto Bareng di Bibir Sungai, 7 Tewas, 19 Hilang

Selasa, 10 Juni 2014 – 08:47 WIB

jpnn.com - SHIMLA - Acara rekreasi 60 mahasiswa dan dosen VNR Vignana Jyothi Institute of Engineering and Technology, Hyderabad, berubah menjadi petaka. Sebanyak 26 mahasiswa terseret arus Sungai Beas. Hingga kini, 19 orang dinyatakan hilang. Sementara itu, tujuh lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Mereka ditemukan sekitar 40 km dari lokasi semula.  

"Tim penyelamat terus mencari sampai ke hilir," ujar pejabat senior pemerintah Negara Bagian Himachal Pradesh Pankaj Rai. Salah seorang korban ditemukan di Bendungan Pandoh yang terletak 20 kilometer di bagian hilir. Para penyelamat yang terdiri atas polisi, tentara, dan relawan pun menyisir bibir sungai untuk mengantisipasi adanya korban yang terdampar ke tepian. Para penyelam juga dikerahkan.
 
Kejadian mengenaskan itu bermula saat rombongan mahasiswa dan dosen tersebut melakukan karyawisata Minggu (8/6) ke resor di Manali. Dalam perjalanan, mereka berhenti di Kullu Valley. Nah, ketika itu 26 mahasiswa, enam di antaranya perempuan, berfoto-foto di bibir Sungai Beas. Pemandangan di area tersebut memang terkenal indah. Ketika asyik bergaya, air sungai tiba-tiba meluap dan mereka terbawa arus.
  
Dosen dan mahasiswa lain yang melihat datangnya air bah itu sudah berusaha memperingatkan mereka. Namun, kejadian tersebut begitu cepat sehingga tidak seorang pun berhasil menyelamatkan diri. "Kami melihat arus air setinggi dinding mengempaskan mereka (korban). Mereka terjatuh dan menghilang di bawah ombak air," ucap salah seorang mahasiswa.
 
Air bah yang datang tiba-tiba itu disebabkan gerbang banjir hidroelektrik milik Larji hydelpower dibuka. Proyek tersebut terletak 2 km dari lokasi kejadian. Sayangnya, petugas tidak menginformasikan lebih dulu sebelum membuka gerbang itu. Imbasnya, berton-ton air berkekuatan besar meluncur ke hilir dan mengempaskan apa pun yang ada di bibir sungai. Jika petugas memberi tahu sebelumnya, kejadian tersebut pasti bisa dicegah. 

BACA JUGA: Lukisan Yarno Laku Rp 204 Juta di Singapura

Kepala Menteri Virbhadra Singh telah memerintah anak buahnya untuk mengumpulkan bukti-bukti atas peristiwa itu. Kasus tersebut rencananya diajukan dengan tuntutan kelalaian yang mengakibatkan nyawa melayang. (AFP/AP/Hindustan Times/sha/c15/any)

BACA JUGA: Audrey Zhang, Bocah 11 Tahun Pemenang Google Doodle

BACA JUGA: Ditahan Taliban, Tentara AS Masuk Islam

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mampir ke Restoran, Rombongan Peziarah Dibom, 23 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler