FOTO: Di Balik Makna Telunjuk Presiden...

Minggu, 30 Agustus 2015 – 08:43 WIB
Presiden Jokowi (baju putih), Dirut PT Bhimasena Power Indonesia Mohammad Effendi (kiri), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (empat kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (lima kiri) kompak menatap fokus yang sama. Foto: setkab

jpnn.com - BATANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), di Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8).

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry M. Baldan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dirut PLN Sofyan Basir, dan Dirut PT Bhimasena Power Indonesia Mohammad Effendi sebagai pelaksana pembangunan PLTU Batang.

BACA JUGA: BNN Ingatkan Kepala Daerah, Narkoba Banyak Beredar di Diskotek

Di sela acara tersebut, Jokowi Cs sempat menengok kondisi terkini PLTU. Dalam sebuah momen yang ditangkap fotografer dari setkab, tampak presiden bersama Mohammad Effendi, Ganjar Pranowo dan Rini Soemarno menunjuk sesuatu di kejauhan. Duh kompaknya!

Dalam kunjungan dan peresmian itu, Jokowi menegaskan tak mau lagi ada proyek-proyek terbengkalai, apalagi karena masalah perizinan atau pembebasan lahan. 

BACA JUGA: Ingat! Pembubaran Instansi Harus Perhatikan Nasib PNS

“Ya, saya juga akan mendadak mengecek ke sini lagi entah sebulan, dua bulan, tiga bulan lagi. Untuk memastikan,” kata Jokowi.

PLTU berkapasitas 2 x 1000 MW bernilai 4 miliar dolar AS itu dilanjutkan kembali pembangunannya setelah tertunda selama 4 (empat) tahun. Pemerintah menggandeng perusahaan swasta PT Bhimasena Power Indonesia untuk melanjutkan proyek pembangunan yang akan mengalirkan listrik untuk Pulau Jawa dan Bali itu.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Tak Adil Dana Otsus Papua Disamakan Aceh

Jokowi mengatakan, proyek yang dipersiapkan dengan pola Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) itu, didasarkan pada proses yang terbuka, kompetitif, transparan dan akuntabel.

Suami dari Iriana itu juga menyebutkan, proyek ini harus jadi contoh untuk pola kerjama pembangunan infrastruktur pemerintah dan swasta di Indonesia, karena dana APBN saja tidak cukup untuk membangun semua infrastruktur yang diperlukan oleh rakyat Indonesia.

“Rakyat membutuhkan listrik untuk menopang kehidupannya sehari-hari dan mendorong peningkatan kegiatan ekonomi nasional,” tegas Presiden Jokowi.(adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammadiyah Berharap 23 September Pegawai Diliburkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler