USIANYA memang baru 19 tahun. Namun Dzokhar Tsarnaev, melakukan aksi terorisme yang cukup berani. Meski dikepung ribuan polisi bersenjata lengkap, mahasiswa kedokteran di Boston Cambridge ini tidak mudah untuk ditangkap.
Baku tembak pun tak terhindarkan. Bersama saudaranya yang juga pelaku utama bom Boston, Tamerlan, Dzokhar Tsarnaev menembak mati seorang polisi sebelum akhirnya melarikan diri dengan sebuah mobil SUV. Ketika saudaranya "mengorbankan diri" dengan mendatangi polisi dan akhirnya tewas ditembak, Dzokhar Tsarnaev berhasil melarikan diri dengan tubuh penuh luka.
Setelah bersembunyi berjam-jam lamanya, helikopter polisi yang dilengkapi kamera inframerah berhasil menemukan persembunyian remaja ini. Ia bersembunyi di sebuah perahu di sebuah rumah warga di Watertown.
Polisi yang mengamankan lokasi kejadian, akhirnya melakukan pengepungan dan meminta Dzokhar Tsarnaev untuk menyerah. Mungkin karena luka yang sudah parah, Dzokhar tidak memberikan respon. Petugas keamanan akhirnya bisa menangkap Dzokhar Tsarnaev hidup-hidup.
"Saat negosiasi, dia tidak merespon. Ketika ditangkap, kondisinya serius," kata komisaris Polisi Boston Ed Davis.
Meski dengan tubuh yang penuh luka, aparat kepolisian tetap memborgol Dzokhar. Terlihat dalam foto yang dilansir abcnews, wajah Dzokhar berlumuran darah dan sedang mendapatkan pertolongan dari petugas medis. Tentunya masih dengan todongan senjata aparat keamanan di sekitarnya.(afz/jpnn)
Baku tembak pun tak terhindarkan. Bersama saudaranya yang juga pelaku utama bom Boston, Tamerlan, Dzokhar Tsarnaev menembak mati seorang polisi sebelum akhirnya melarikan diri dengan sebuah mobil SUV. Ketika saudaranya "mengorbankan diri" dengan mendatangi polisi dan akhirnya tewas ditembak, Dzokhar Tsarnaev berhasil melarikan diri dengan tubuh penuh luka.
Setelah bersembunyi berjam-jam lamanya, helikopter polisi yang dilengkapi kamera inframerah berhasil menemukan persembunyian remaja ini. Ia bersembunyi di sebuah perahu di sebuah rumah warga di Watertown.
Polisi yang mengamankan lokasi kejadian, akhirnya melakukan pengepungan dan meminta Dzokhar Tsarnaev untuk menyerah. Mungkin karena luka yang sudah parah, Dzokhar tidak memberikan respon. Petugas keamanan akhirnya bisa menangkap Dzokhar Tsarnaev hidup-hidup.
"Saat negosiasi, dia tidak merespon. Ketika ditangkap, kondisinya serius," kata komisaris Polisi Boston Ed Davis.
Meski dengan tubuh yang penuh luka, aparat kepolisian tetap memborgol Dzokhar. Terlihat dalam foto yang dilansir abcnews, wajah Dzokhar berlumuran darah dan sedang mendapatkan pertolongan dari petugas medis. Tentunya masih dengan todongan senjata aparat keamanan di sekitarnya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikenal Cerdas, Pernah Bekerja di Harvard
Redaktur : Tim Redaksi