Foto Satelit Ini Bukti Tiongkok Terus Melanjutkan Reklamasi Spratly

Kamis, 17 September 2015 – 18:49 WIB
Gambar satelit yang diambil pada 8 September lalu merekam reklamasi di Terumbu Mischief, kepulauan Spratly. Foto: Reuters

jpnn.com - WASHINGTON - Tiongkok terus melanjutkan proyek reklamasi di kawasan perairan yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan, meskipun Beijing mengklaim telah menghentikan kegiatan tersebut sejak lebih sebulan lalu.

Menurut ahli Pusat Studi Internasional dan Strategis Amerika Serikat (AS), Bonnie Glaser, rekaman satelit pada awal bulan ini menemukan Tiongkok masih melanjutkan kegiatan reklamasi di Karang Subi dan Karang Mischief yang terletak dalam wilayah kepulauan Spratly.

BACA JUGA: Istimewa! Shah Rukh Khan dan Amitabh Bachchan Bebas Pemeriksaan di Imigrasi AS

Lebih lanjut Glaser mengatakan kapal keruk di Terumbu Subi terlihat memompa endapan ke daerah berbatasan dengan dinding laut dan memperluas saluran untuk kapal memasuki perairan dekat karang.

"Di Karang Mischief, sebuah kapal keruk terlihat memperluas satu saluran untuk memudahkan akses ke kapal, kemungkinan untuk penggunaan sebuah pangkalan angkatan laut," katanya.

BACA JUGA: Jaksa Dibunuh, Jasadnya Dimasukkan dalam Tong, Dicor, Dibuang ke Sungai

Glaser mengatakan, selain itu, Tiongkok dilihat membuat persiapan untuk membangun sebuah bandara di Subi dan Mischief, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap kebebasan penerbangan dan pelayaran di kawasan tersebut.

"Kegiatan mengorek endapan seiring dengan pembangunan struktur dan proyek militer di wilayah sengketa, menunjukkan sikap Tiongkok yang tidak mau menghentikan kegiatan tersebut dan mencari solusi politik untuk mengurangi ketegangan.

BACA JUGA: HEBOH! Napi Kelas Kakap Begituan dengan Aktivis HAM di Penjara

"Menjelang kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jinping ke AS, Beijing terlihat memberi pesan kepada Presiden Barack Obama bahwa Tiongkok bersungguh-sungguh mempertahankan kepentingannya di Laut China Selatan, bahkan memicu ketegangan dengan Washington," katanya.

Xinping dijadwalkan mengunjungi AS pada minggu depan dan kekhawatiran Washington terhadap tindakan provokatif Beijing di wilayah sengketa di Asia diharapkan menjadi agenda utama dalam pertemuan kedua Presiden itu. (reuters/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat nih, Labu Raksasa Ini Dipakai Menyusuri Sungai Sejauh 11 Kilometer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler