jpnn.com, JAKARTA - PT Sumber Sinergi Makmur, yakni perusahaan yang bergerak di industri perangkat GPS Tracker dengan merek Fox Logger mengumumkan rencananya mencatatkan saham perdana atau melantai di Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama PT Sumber Sinergi Makmur Alamsyah Cheung mengatakan pencatatan saham ini adalah berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kepada pelanggan.
BACA JUGA: Rahasia Fox Logger Sukses Garap Pasar GPS Tracker di Indonesia
“Saham yang akan dilepas dalam pencatatan saham perdana ini mencapai sebanyak 1,1 miliar lembar saham dengan kisaran harga perdana antara Rp 100 hingga Rp 120 per lembar saham,” ucap Alam di Fox Logger Tower, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat (22/9).
Menurut dia, targetnya dalam IPO ini adalah meraih dana sebesar Rp 110 hingga Rp 132 miliar untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan perusahaan ke depan.
BACA JUGA: Kiat Fox Logger Bertahan dan Berkembang di Tengah Badai Tech Winter
Adapun, sejak berdiri di 2015, PT Sumber Sinergi Makmur terus berkembang cukup baik. Dalam gambaran umumnya, terlihat peningkatan kinerja yang signifikan, di antaranya: nilai penjualan meningkat sekitar 83 persen dari 2020 ke 2021, dan naik sekitar 62 persen dari 2021 ke 2022.
Laba kotor juga mengalami peningkatan yang luar biasa, yaitu sekitar 90 persen dari 2020 ke 2021, dan naik sekitar 42 persen dari 2021 ke 2022.
Untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk berkomitmen menjaga penjualan yang kuat.
“Proyeksi keuangan kami untuk laba 2023 masih berada dalam jalur yang positif, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 50 persen,” jelasnya.
Tentang pemanfaatan dana IPO itu sendiri, Alam memaparkan bahwa dana yang diperolehnya akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja perusahaan.
Untuk mendukung keinginan mencetak pertumbuhan tersebut, PT Sumber Sinergi Makmur Tbk juga akan meneruskan tradisi yang selama ini dijalankannya, yakni inovasi.
“Kami selalu berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan kami. Saat ini, kami tengah fokus pada pengembangan produk berbasis kecerdasan buatan (AI) di bidang kesehatan kendaraan,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi