Di Jakarta, Rabu (26/11), Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjipating kepada wartawan dalam jumpa pers FPDIP tentang penolakan atas SKB tersebut menyatakan, sangat tidak logis jika gaji buruh diukur dengan angka inflasi
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Surati Tim Weiner
“SKB empat menteri itu tidak logis karena mengukur gaji buruh berdasarkan tingkat pertumbuhan bukannya inflasi,” kata Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjipating kepada wartawan kemarin.Menurut Ribka, untuk mempertahankan kehidupan buruh, upah harus naik minimal sama dengan tingkat inflasi
BACA JUGA: Putra Adam Malik Tuding Tim Weiner Bohong
“Pertumbuhan ekonomi sekarang ini hanya 6 persen sementara tingkat inflasi mencapai 11 persenPadahal, lanjut penulis buku Aku Bangga jadi Anak PKI ini, kehidupan buruh saat ini sudah sulit dan sangat terpuruk dengan situasi saat ini
BACA JUGA: Tanpa JK, Pemerintahan SBY Mandeg
Karena itu bila pemerintah tetap memberlakukan SKB tersebut sungguh tidak berpihak kepada buruh dan cenderung mengesploitasi hak buruhDi sisi lain, SKB tersebut ternyata juga tidak cukup membantu pengusaha dalam mencegah PHK“Padahal seharusnya pemerintah harus sadar bahwawa akan persoalan krisi ini bukan pada tingginya upah buruh melainkan menurunnya daya serap pasar dunia,” katanya.
Ribka menambahkan, di Indonesia ini buruh selalu dikorbankan"Jadi SKB itu sebenarnya kebijakan panik, mengada-ada dan salah alamatAda apa ini, jika masih dipertahankan, bukan tidak mungkin kita menggalan interpelasi,” tandasnya.
Lebih jauh dikatakan, pada prinsipnya PDIP akan berada di belakang buruh dalam upaya menuntut haknyaKarena itu, lanjutnya, buruh harus terus menerus menentang kebijakan pemerintah yang mengeluarkan SKB empat menteri.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Pajak, Rahasiakan Target Pajak Si Kaya
Redaktur : Tim Redaksi